Bandara Ngurah Rai Tutup, Calon Penumpang Pasrah Tak Jadi Terbang

Para calon penumpang terlihat sibuk mengubah jadwal penerbangan atau meminta refund pada pihak maskapai.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 27 Nov 2017, 07:32 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Status Gunung Agung ditetapkan Awas pada pukul 06.00 Wita. Sejak statusnya dinaikkan, Bandara Ngurah Rai menutup operasional bandara secara mendadak. Para penumpang pun tidak menduga keputusan kebijakan tersebut.

Bahkan Amri, salah seorang calon penumpang yang sudah menunggu di boarding room, harus kembali turun karena adanya pengumuman penutupan oleh pihak Bandara Ngurah Rai.

"Tiba-tiba saja dibilang tutup, dan katanya akan kembali beroperasi besok (Selasa, 28 November 2017), pukul 07.00 Wita," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (27/11/2017).

Menurut dia, kondisi bandara sebenarnya bersih. Maksudnya, tidak terlihat debu vulkanik atau material erupsi Gunung Agung.

"Di sini clear, tapi tidak tahu juga ya apa kita lewat Gunung Agung," kata Amri yang berencana terbang menuju Medan ini.

Dia menambahkan, kondisi di Bandara Ngurah Rai terbilang cukup kondusif. Tidak terlihat kepanikan calon penumpang meski ada pengumuman penutupan bandara tersebut.

"Ya karena erupsi ini bencana alam, mau diapain lagi. Kita sekarang sibuk refund atau reschedule saja. Kalau saya reschedule saja, mudah-mudahan besok bandara sudah beroperasi, ya mudah-mudahan" dia memungkasi.


Erupsi Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Tutup

Bandara Ngurah Rai Bali tutup

Bandara Internasional Ngurah Rai tutup sementara karena abu vulkanik Gunung Agung mulai mengganggu jarak pandang setelah gunung tersebut erupsi, Senin (27/11/2017) pagi.

Padahal, pada hingga tengah malam tadi, pihak bandara menyatakan aktivitas penerbangan masih berjalan normal.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Kelas I Ngurah Rai, Herson menjelaskan, hingga malam kemarin, Minggu, 26 November 2017, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ‎masih berjalan normal meski Gunung Agung meletus.

Kendati begitu, ia mengakui memang ada beberapa maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan menuju Bali akibat Gunung Agung meletus.

"T‎erutama untuk penerbangan internasional, untuk domestik semuanya lancar. Airlines yang cancel, yakni KLM Royal Dutch Airlines, Air Asia Virgin dan Jetstar," tutur Herson‎, Minggu 26 November 2017.

Sementara untuk penumpang yang batal terbang akibat Gunung Agung meletus, Herson memastikan mereka mendapat pelayanan maksimal.

"Semua dilayani dengan baik. Ada yang sebagian di hotel, ada yang pindah ke maskapai lain dan berangkat semalam juga," katanya.‎

Dia memastikan, operasional bandara sampai saat ini aman. Namun, pihaknya masih memantau kegiatan paper test.

Ia melanjutkan, ‎paper test itu ditempatkan di beberapa titik. Hingga pukul 09.00 Wita masih dinyatakan nihil untuk abu vulkanik.

"Namun, khusus dari otoritas bandara selama belum dinyatakan tutup, di sini kita akan terus berkordinasi, karena abu vulkanik ini adalah dasar dari mengganggu keselamatan penerbangan," ujarnya.

Sementara, untuk buka tutup bandara, ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan stakeholer terkait mengenai hal itu. Perlu beberapa syarat juga untuk melakukan penutupan bandara.

‎"Apakah di lantasan ada keretakan, apakah jalur pesawat tertutup abu vulkanik. Sepanjang itu belum ya, kita tidak akan tutup. Dari poin ini, tutup dan bukanya kita akan terus berkoordinasi antara stakeholkeryang ada di bandara," ujar Herson.‎ 

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya