Liputan6.com, Jakarta - Desas-desus mengenai perpindahan Marc Marquez dari tim Repsol Honda ke KTM makin menguat. Itu setelah sejumlah pengamat saling melemparkan kecurigaan tentang masa depan juara dunia MotoGP 2017.
Carlo Pernat misalnya, ia meyakini jika Baby Alien bakal hijrah ke tim asal Austria tersebut. Namun, di sisi lain, mantan bos Honda Livio Suppo justru berpandangan lain.
Baca Juga
Advertisement
Dia justru mendukung Marquez bertahan di pabrikan Jepang setidaknya dua musim ke depan (2019-2020), dan itu akan menjadi prioritasnya saat ini.
Di tengah kesimpangsiuran kabar mengenai masa depan Marquez, bos tim KTM Stefan Pierer justru memberikan penjelasan terkait spekulasi yang sudah telanjur menjadi konsumsi publik tersebut. Dalam sebuah kesempatan dia menjelaskan bahwa juara dunia empat kali di kelas utama MotoGP bukan prioritasnya saat ini.
"Tidak, tentu saja tidak. Jujur, Marquez adalah seorang pembalap, dia seperti melenggang sendiri di MotoGP. Jika dia menang, itu adalah Marquez. Tapi kondisinya berbeda jika ia kalah, karena motor yang akan disalahkan," katanya.
"Selain itu, kewajiban semacam itu akan menjadi kontraproduktif bagi program junior kami, yang kami bangun dengan sangat hati-hati," kata Pierer, seperti dikutip dari Speedweek, Senin (27/11/2017).
Kejar Pembalap Lain
Maksud dari pernyataan Pierer adalah tim KTM sudah mengantongi nama yang bakal dikejarnya pada tahun depan. Sosok pembalap misterius itu adalah Johann Zarco.
"Ketika saya melihat klasemen kejuaraan dunia, saya tidak dapat memikirkan siapa pun kecuali Zarco yang cocok untuk saya, jujur saja. Dia mengendarai di kejuaraan dunia Moto2 selama dua tahun bersama Aki Ajo dan memenangi Red Bull Rookies Cup di KTM. Dia tahu apa yang dia lakukan di KTM," ujarnya.
"Jika Anda bertanya kepada saya, saya katakan: Inilah satu-satunya pembalap MotoGP yang saya pikirkan secara serius di tahun 2019," jelas Pierer.
Advertisement
Sudah Negoisasi
Pierer mengisyaratkan bahwa diskusi sudah berlangsung dengan Zarco dan manajernya Laurent Fellon. "Ya, tentu saja. Begitulah adanya. Tapi dia satu-satunya," katanya.
Ini artinya, KTM akan berhadapan dengan Yamaha yang juga berminat mendapatkan Zarco. Yamaha juga menginginkan Zarco sebagai pembalap pada masa mendatang untuk menggantikan Valentino Rossi.
Musim ini, Zarco memang tampil memukau. Dia sukses berada di peringkat keenam klasemen MotoGP dengan 176 poin. Di beberapa balapan, dia kurang beruntung dan kalah kualitas motor dibandingkan tim pabrikan.
(David Permana)