Liputan6.com, London - Usai menjalani sebuah operasi, seorang wanita asal Inggris mengaku begitu tersiksa. Kotoran (feses) yang semestinya dikeluarkan lewat saluran pembuangan ini malah dimuntahkan melalui mulut.
Dilansir dari laman AsiaOne, Senin (27/11/2017), wanita tersebut diketahui bernama Kelly Yeoman. Sebelum mengalami kejadian aneh tersebut, Yeoman sempat menjalani operasi bedah kecil.
Ternyata, terdapat kesalahan fatal saat operasi berlangsung. Diduga, pisau bedah yang digunakan oleh dokter membelah usus besar Yeoman malah menyebabkan organ tersebut tak berfungsi.
Baca Juga
Advertisement
Sekadar informasi, usus besar adalah bagian terakhir dalam proses pencernaan sebelum akhirnya kotoran dibuang lewat anus.
Akibat kesalahan operasi, ampas makanan yang seharusnya dibuang malah keluar dan menyebar ke seluruh tubuh. Maka dari itu, tak heran jika Yeoman harus muntah kotoran.
Menurut keterangan BBC, Yeoman tak dapat buang air besar selama 15 minggu terakhir.
"Ia selalu memuntahkan makanan yang baru ia makan. Parahnya, makanan tersebut keluar bersama kotorannya sendiri. Kini ia tengah berjuang," tulis keterangan di situs penggalangan dana, Go Fund Me dengan judul 'Krisis Kelly'.
Lewat uji X-ray yang dibagikan pada halaman Facebook-nya, terdapat banyak kotoran yang sudah sampai di bagian dada. Saat ini, Yeoman masih dirawat di Southmead Hospital untuk penanganan serius.
Melihat kondisi ini, banyak orang yang tergerak hatinya untuk mengumpulkan uang sebesar 10 ribu pound sterling atau setara dengan Rp 179 juta. Nantinya, uang ini akan digunakan untuk biaya rumah sakit dan operasi lainnya.
Sehari-hari, wanita berusia 34 tahun ini bekerja sebagai peternak kuda. Beberapa kerabat menggambarkan sosok Yeoman sebagai wanita muda yang cantik, cerdas, dan penuh kegembiraan.
Tewas Usai Operasi Payudara
Kisah kegagalan saat menjalani proses operasi juga sempat terjadi di China pada September lalu.
Alih-alih tampil lebih cantik dengan payudara montok, seorang wanita China justru meninggal dunia usai menjalani operasi.
Seperti dikutip dari News.com.au, pembedahan yang dilakukan di sebuah klinik di Sydney, Australia diduga kuat tak sesuai prosedur.
Jean Huang yang berusia 35 tahun mengalami serangan jantung saat menjalani bedah kosmetik yang dilakukan oleh Jie Shao, yang belakangan tak punya izin untuk melakukan prosedur operasi. Ia bahkan bukan dokter bedah.
Shao yang digambarkan sebagai turis China dalam laporan tersebut diduga mengoperasi Huang dengan anestesi lokal dan melakukan breast filller untuk mempembesar payudara korban.
Mengetahui ada kesalahan dalam prosedurnya, pelaku yang berusia 33 tahun itu mencoba memberikan resusitasi jantung pada pasien.
Petugas paramedis yang tiba tak lama kemudian berhasil menyelamatkan nyawa Huang. Namun, dia meninggal di rumah sakit dua hari kemudian.
Shao memiliki gelar Master dari sebuah universitas di Inggris dalam bidang dermatologi. Kendati demikian dia tak memenuhi syarat untuk melaksanakan prosedur operasi payudara di Australia.
Dia didakwa atas kasus kelalaian yang menyebabkan luka dan menggunakan racun yang membahayakan kehidupan orang lain.
"Shao telah memberikan dosis anestesi yang salah saat melakukan operasi," ujar jaksa penuntut di pengadilan.
Advertisement