Bandara Ngurah Rai Ditutup, Angkutan Darat dan Laut Disiagakan

Budi mengatakan, DAMRI dan Organda menyiagakan 100 armada bus baik reguler maupun pariwisata dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke teminal.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 27 Nov 2017, 10:48 WIB
Crossborder Tourism Dimatangkan di Pulau Dewata Bali (Dewi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Agung, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) menyiagakan angkutan bus dan penyeberangan di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami selalu memantau kondisi terakhir aktivitas Gunung Agung dan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan saya sudah perintahkan kepada Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Bali dan NTB untuk menyiagakan angkutan bus dan penyeberangan untuk melayani penumpang yang terdampak penutupan bandar udara," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, pihaknya tidak hanya berkoordinasi dengan Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bandara I Gusti Ngurah Rai, tapi juga dengan pihak kepolisian, DAMRI dan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Budi mengatakan, DAMRI dan Organda menyiagakan 100 armada bus baik reguler maupun pariwisata dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Teminal Tipe A Mengwi Bali dan ke pelabuhan penyeberangan Padang Bai untuk para penumpang dan turis yang terdampak penutupan Bandara.

"Kami juga sudah minta kepada Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan," tambah Dirjen Budi.

Budi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan maskapai melalui Otban I Gusti Ngurah Rai untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat.

"Penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan baik melalui Bandara Lombok Praya atau menuju ke Jawa harus kita fasilitasi, jangan sampai mereka telantar akibat tidak ada angkutan yang siaga mengangkut mereka," tandas Budi.

 


Ngurah Rai Ditutup

Aktivitas Gunung Agung di Bali yang terus meningkat mengakibatkan Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup. Communication and Legal Section Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, mengonfirmasi penutupan bandara berlaku selama 24 jam.‎

"Berdasarkan Notam, bandara ditutup pukul 07.15 Wita hingga pukul 07.15 Wita esok hari nanti. Penutupan mulai pagi hari ini sampai esok hari. Dengan kata lain 24 jam," kata Arie, Senin (27/11/2017).

Ada beberapa alasan yang menjadi landasan penutupan bandara, utamanya berkaitan dengan aktivitas abu vulkanik Gunung Agung.

"Bandara ditutup 24 jam ke depan, tapi kebijakan ini akan kita evaluasi tiap enam jam sekali," ujar Arie.

Menurut dia, penutupan bandara itu oleh karena abu vulkanik Gunung Agung telah menutup air space di bandara hingga dua level.

"Visual memang debu vulkanik sangat tipis partikelnya di bandara hingga pukul 5.30 Wita tadi‎. Tapi ruang udara sudah tertutup debu vulkanik," tutur dia.

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya