Banjir Lahar Dingin Gunung Agung Rendam Persawahan Warga

Sumber lahar dingin itu akibat jatuhan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Agung sejak dua hari terakhir.‎

oleh Andrie Harianto diperbarui 27 Nov 2017, 10:40 WIB
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika, mengatakan sumber lahar dingin itu akibat jatuhan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Agung sejak dua hari terakhir.‎

Liputan6.com, Denpasar - Banjir lahar dingin mulai turun melalui aliran sungai. Di Sungai Yeh Sah, Kecamatan Muncan, banjir lahar dingin menyapu sawah milik warga.

Lahar dingin berwarna cokelat itu mengalir dengan deras. Kesaksian warga, banjir lahar dingin mulai terjadi sejak pukul 04.00 Wita.

"Sejak pukul 04.00 Wita pagi tadi lahar dingin ini," kata warga bernama Wayan Lanus di lokasi, Senin 27 November 2017.

Sementara itu, laporan sejumlah warga aliran Sungai Yeh Sah yang menghubungkan dengan beberapa lokasi ikut terkena aliran lahar dingin.

Salah satu yang dilaporkan warga adalah Tukad Unda yang terletak di Kabupaten Klungkung. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika, membenarkan jika itu adalah lahar dingin.

Suantika menjelaskan, sumber lahar dingin itu akibat jatuhan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Agung sejak dua hari terakhir.‎

"Abu kena air hujan lalu turun. Itu kejadian normal saja. Tercium bau belerang karena abunya fresh, masih mengandung belerang, tercampur air, larut, rilislah gas belerang itu," kata Suantika.

 


Warga Mengungsi

Seribuan lebih warga yang bermukim di radius berbahaya erupsi Gunung Agung mulai mengungsi ke perkantoran milik Dinas Pertanian Karangasem. Ada dua tenda berdiri di halaman perkantoran tersebut.

Satu tenda khusus untuk perawatan medis dan kebutuhan warga, sementara tenda yang terbuat dari bambu diperuntukkan warga yang mengungsi. Tenda tersebut merupakan swadaya masyarakat sekitar dalam menghadapi warga yang mengungsi terdampak erupsi Gunung Agung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengimbau agar masyarakat yang berada di radius 8-10 km dari puncak Gunung Agung segera mengungsi.

"Masyarakat di radius 8-10 km dari puncak kawah Gunung Agung diminta segera mengungsi dengan tertib dan tenang," tulis Sutopo dalam akun twitternya @Sutopo_BNPB, Senin (27/11/2017).

Sutopo juga mengimbau agar warga tak menonton letusan Gunung Agung.

"Jangan malah menonton letusan di dekat Gunung Agung," kata Sutopo.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau level 4 pada hari ini, Senin (27/11/2017).

"Status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai 27/11/2017 pukul 06.00 Wita," kata Sutopo. Awas adalah yang tertinggi dalam status gunung api. (Liputan6.com/Andi Jatmiko)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya