Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Bali menyatakan, saat ini kondisi pasokan listrik masih normal di wilayah Bali, khususnya yang berada di sekitar Gunung Agung, meski aktivitasnya mengalami peningkatan sejak beberapa hari lalu.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali I Gusti Ketut Putra mengatakan, saat ini PLN belum melakukan pemadaman listrik akibat aktivitas Gunung Agung.
"Listrik masih normal pasokannya, belum melakukan pemadaman," kata Putra, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (27/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Putra menuturkan, saat ini kondisi infrastruktur penyaluran listrik di wilayah sekitar Gunung Agung masih beroperasi, belum ada yang mengalami gangguan akibat erupsi.
"Jaringan belum ada yang mengalami ganguan," tutur dia.
Putra mengungkapkan, PLN akan melakukan pemadaman, jika aliran lahar menyentuh jaringan listrik dan infrastruktur kelistrikan. Hal ini untuk menghindari bahaya yang akan menimpa masyarakat terkait status Gunung Agung.
"Kalau ada lahar turun yang menyetuh jaringan ke kita akan dipadamkan, ini masih semburan kecil," tutur Putra.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Status Gunung Agung Jadi Awas
Sebelumnya, erupsi Gunung Agung terus meningkat. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau level 4 pada hari ini, Senin 27 November 2017.
"Status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai 27/11/2017 pukul 06.00 Wita," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Dia menyatakan, Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api.
Sutopo mengatakan, tingkat erupsi Gunung Agung sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik, sejak teramati sinar api di puncak di malam hari pada 25 November 2017 pukul 21.00 Wita.
Sampai hari ini, erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak.
Sutopo menyatakan, kepulan abu yang menerus kadang-kadang disertai erupsi eksplosif disertai suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak.
"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," kata dia.
Sutopo juga mengatakan, Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, melaporkan bahwa secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah.
"Teramati letusan dengan tinggi 3.000 meter dan warna asap kelabu. Terlihat sinar api. Tremor nonharmonik menerus amplitudo 1-10 mm (dominan 1-2 mm)," ia menjelaskan kondisi terkini Gunung Agung.
Advertisement