Penampakan Lahar Dingin di Lereng Gunung Agung

BNPB meminta warga untuk tidak beraktivitas di sekitar sungai menyusul peningkatan status level Gunung Agung.

oleh Muhammad Ali diperbarui 27 Nov 2017, 14:13 WIB
Semburan abu vulkanik Gunung Agung terlihat dari sebuah desa di Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Minggu (26/11). Semburan asap dan abu vulkanik Gunung Agung mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak Gunung Agung. (AFP/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Agung telah naik statusnya menjadi level IV atau Awas. Warga dalam radius 8-10 kilometer diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),, Sutopo Purwo Nugroho, meminta warga untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai. Ini menyusul ancaman banjir lahar dingin Gunung Agung seiring peningkatan curah hujan di sekitar lokasi.

Dalam akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB, Sutopo menulis imbauan untuk tidak beraktivitas di sungai. Terlebih di lereng gunung. Ini agar warga dapat terhindar dari bahaya lahar dingin yang mengintai kapan saja.

"Waspadai banjir lahar hujan (lahar dingin) di sekitar Gunung Agung. Banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung. Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 km harus kosong dari aktivitas masyarakat. #Bali," tulis Sutopo.

Dalam akun tersebut, Sutopo mengunggah video penampakan lahar dingin atau lahar hujan tersebut. Material Gunung Agung yang terbawa air hujan itu berupa lumpur pekat seperti adukan pasir dengan semen.


Warga Mengungsi

Seribuan lebih warga yang bermukim di radius berbahaya erupsi Gunung Agung mulai mengungsi ke perkantoran milik Dinas Pertanian Karangasem. Ada dua tenda berdiri di halaman perkantoran tersebut.

Satu tenda khusus untuk perawatan medis dan kebutuhan warga, sementara tenda yang terbuat dari bambu diperuntukkan bagi warga yang mengungsi. Tenda tersebut merupakan swadaya masyarakat sekitar, dalam menghadapi warga yang mengungsi terdampak erupsi Gunung Agung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengimbau agar masyarakat yang berada di radius 8-10 km dari puncak Gunung Agung segera mengungsi.

"Masyarakat di radius 8-10 km dari puncak kawah Gunung Agung diminta segera mengungsi dengan tertib dan tenang," tulis Sutopo dalam akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB, Senin (27/11/2017).

Sutopo juga mengimbau agar warga tak menonton letusan Gunung Agung.

"Jangan malah menonton letusan di dekat Gunung Agung," kata Sutopo.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau level 4 pada hari ini, Senin (27/11/2017).

"Status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai 27/11/2017 pukul 06.00 Wita," kata Sutopo. Awas adalah yang tertinggi dalam status gunung api.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya