Liputan6.com, Bali - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga ke status Awas. Kondisi ini disebabkan erupsi magmatik atau keluarnya lava yang disertai abu vulkanik dari Gunung Agung. Hingga menyebabkan kepulan abu vulkanik setinggi 3.000 meter terus bergerak ke arah timur dan selatan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (27/11/2017), setelah terjadinya erupsi, banjir lumpur terjadi dan sempat terekam video amatir warga di Sungai Yeh Sah yang berbatasan dengan Desa Muncan, Kecamatan Selat dan Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Advertisement
Video amatir lainnya nampak memperlihatkan lumpur dingin. Diduga merupakan abu vulkanik yang bercampur hujan deras dalam dua hari terakhir dan meleleh ke perkebunan warga di sekitar sungai. Sejumlah warga bahkan nekat menyentuh material lumpur Gunung Agung yang beraroma belerang itu.
Mengantisipasi berbagai dampak erupsi Gunung Agung, Pemkab Karangasem memerintahkan kawasan zona merah atau berbahaya segera dikosongkan. Petugas pun diterjunkan ke desa-desa pada radius 6 hinga 7,5 kilometer dari gunung.