Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata Indonesia (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi kecepatan dan kesiapan pariwisata di Bali dalam menghadapi erupsi Gunung Agung yang tengah terjadi. Menyusul penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, hotel di Pulau Dewata memberikan akomodasi hotel gratis selama satu malam bagi turis yang terkena imbas pembatalan penerbangan.
Sebelumnya, Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup pada Senin 27 NOvember pada pukul 07.15 WITA akibat peningkatan status Gunung Agung. Penutupan ini diperkirakan akan berlangsung selama 18 jam ke depan.
Advertisement
Saat memimpin rapat Tim Krisis TTC di Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin pagi, Arief Yahya merasa lega menerima laporan dari Bali Tourism Hospitality (BTH). Arief juga mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha pariwisata di Bali.
BTH telah menyiapkan 12 bus seater kecil yang siap membantu wisatawan dari Bandara Ngurah Rai untuk kembali ke hotel mereka. Industri hotel di Bali menyediakan 1 malam gratis dan diskon 50 persen untuk hari berikutnya kepada wisatawan yang terkena dampak yang membatalkan atau ingin memperpanjang.
"Sangat baik, ini adalah respons yang sangat baik dari Hotel di Bali. Jangan hanya menghitung kerugian yang bisa ditanggung, tapi pelayanan pada konsumen yang panik dan takut tidak bisa pulang harus diutamakan," kata Arief Yahya seperti dilansir dari keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Senin (27/11/2017).
Lebih lanjut Arief mengatakan, jika hal ini dilakukan dengan baik maka imbas ke depannya pun akan sangat menguntungkan. Turis akan menjadi lebih loyal, mengapresiasi serta bisa jadi lebih fanatik terhadap pariwisata di Bali. Pulau ini pun akan terlihat semakin baik di mata dunia.
"Kita harus melayani tamu kita sebagai mana orang para umumnya, dengan menggunakan rasa kemanusiaan yang besar. Tidak baik rasanya untuk berbicara tentang bisnis" ungkap Arief.
Menteri yang lahir di Banyuwangi ini mengundang para pelaku industri untuk berpikir jangka panjang. Tuhan tidak tidur, katanya. Jika kita memberi kebaikan, maka Tuhan pun akan membalasnya berkali lipat.
"Kita harus berempati dan berpikir bagaimana kalau ini terjadi pada saudara kita. Pihak hotel, industri dan pemerintah harus dengan tulus menolong dan memastikan pelayanan yang baik bagi para turis," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gubernur Bali Dukung Hotel Gratis Sehari
Sebelumnya Gunung Agung meletus menjadi perhatian banyak kalangan, terutama sektor wisata di Bali. Gubernur Bali, Made Mangku Patika, memperkirakan saat ini ada sekitar 15.000 wisatawan tertahan di Pulau Bali, akibat penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, selama 24 jam karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung.
"Sehari ini saja saya kira sudah banyak sekali, mungkin saja sudah 15.000 sampai 20.000 orang per hari ini," ucap Mangku Pastika saat mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin 27 November 2017, dilansir Antara.
Ia menjelaskan, angka kedatangan turis asing ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai paling kecil sebanyak 5.000 sampai 7.000 orang per hari.
Untuk itu, Pastika mendukung komitmen seluruh anggota asosiasi hotel dan restoran yang memberikan kepada wisatawan yang tertahan, menginap di hotel secara gratis. Dengan kata lain, mereka tidak memungut biaya kamar akibat penutupan bandara dengan naiknya status Awas akibat Gunung Agung meletus.
"Ini sangat bagus, karena sesuai dengan imbauan Pemerintah Provinsi (Pemprov Bali)," kata Pastika.
Dengan demikian, para pengusaha hotel dapat membantu para wisatawan yang sudah kehabisan uang saku. Menurut Pastika, hal ini harus diberikan. Sebab, tidak semua tamu masih menyimpan uang sakunya selama di Bali dan kecenderungan tamu yang datang uangnya pas-pasan.
Ia belum dapat memastikan sampai kapan wisatawan yang diberi menginap gratis ini tinggal di hotel itu. Terutama, menunggu kondisi Bandara Ngurah Rai bisa beroperasional kembali seperti sedia kala.
"Kalau abu ini tidak mengarah ke Bandara Ngurah Rai dan Gunung Agung tidak mengeluarkan asap sudah barang tentu bandara bisa dibuka kembali," ujar dia.
Saat ini, Pastika menjelaskan, tergantung kondisi anginnya saja.
Terkait berapa kerugian yang diakibatkan akibat dampak Gunung Agung ini, menurut Pastika, masing-masing orang memiliki kriteria itu. Dengan demikian, ia tidak bisa memastikan berapa total keseluruhannya.
"Saya tidak yakin bahwa kerugian akibat dampak Gunung Agung ini Pulau Bali mengalami kerugian hingga Rp 2,6 triliun. Tidak yakin saya dengan itu," Pastika menegaskan.
Pastika juga mengimbau kepada warga yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya untuk menginformasikan kondisinya melalui teleconference dan tidak harus ketemu.
Gubernur juga mengimbau warga yang di luar Bali yang tidak bisa menggunakan transportasi melalui jalur udara, agar dapat menggunakan jalur darat dari Bali ke Surabaya, kemudian naik pesawat dari sana.
Ia menegaskan, apabila diperlukan menyiapkan transportasi darat untuk wisatawan, Pemprov Bali sangat siap. Terutama, saat Gunung Agung meletus seperti saat ini.
Advertisement