Liputan6.com, Jakarta Sistem reimburse yang saat ini dipakai ternyata menjadi kendala tim bowling Indonesia dalam persiapan ke Asian Games 2018. Hal itu diungkapkan pelatih tim bowling Indonesia, Thomas Tan.
"Karena sistemnya reimburse, dananya otomatis tidak 100 persen, tunggu sampai keluar," ujar Thomas saat dihubungi Liputan6.com.
Baca Juga Advertisement
Ia menambahkan, saat ini biaya persiapan bersumber dari dana Persatuan Bowling Indonesia (PBI). Alhasil, persiapan pun tidak bisa maksimal karena sumber dana terbatas.
Bowling sendiri menjadi cabang olahraga yang diprediksi bakal menyumbang emas bagi Indonesia di Asian Games 2018. Rencananya, tim bowling Indonesia akan mengerahkan enam atlet putra dan enam atlet putri pada tiga nomor yang dipertandingkan.
Meski demikian, Thomas mengaku tak ingin fokus pada kendala dana tersebut. Pasalnya, persiapan tim akan semakin tidak maksimal jika terlalu berfokus pada kendala pendanaan.
"Kalau yang namanya prestasi, harus menjalankan program dengan baik. Yang namanya try out, bantuan psikologi dan lain-lain, itu mutlak. Jadi kalau terjadi pemotongan dana, itu akan terganggu. Tapi bagaimanapun kita gak mau terganggu. Kita tetap berjalan," ujar Thomas.
Tak Leluasa
Lebih lanjut, Thomas enggan membeberkan kebutuhan dana dari tim bowling Indonesia. Menurutnya, hal itu menjadi domain manajemen dan pengurus.
"Saya ga bisa jawab, harus manajer," ujarnya. Saat ini, tim bowling Indonesia sedang mengikuti turnamen di Las Vegas, Amerika Serikat. Usai turnamen tersebut, tim boling akan langsung ikut serta dalam turnamen lainnya di Penang, Malaysia.
Simak juga video menarik berikut ini:
Advertisement