Liputan6.com, Solo - Dampak letusan Gunung Agung di Bali menyebabkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengirimkan rail clinic ke wilayah Banyuwangi. Kedatangan kereta yang berfungsi sebagai klinik pelayanan kesehatan itu untuk membantu para pengungsi dari Bali yang memerlukan pengobatan.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan pihaknya telah mengirimkan satu rangkaian rail clinic ke daerah Banyuwangi, Jawa Timur yang letaknya berdekatan dengan Pulau Dewata. Pengiriman rangkaian kereta pelayanan kesehatan dan pengobatan itu untuk membantu para pengungsi letusan Gunung Agung di Bali.
"Rail clinic telah dikirimkan ke Banyuwangi. Kereta pengobatan itu sudah siaga di daerah tersebut sejak 10 hari lalu," kata dia ketika ditemui di Kampus UNS Solo, Senin, (27/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Edi menuturkan, rail clinic akan memberikan pelayanan pengobatan secara gratis kepada para pengungsi dampak letusan Gunung Agung. Kereta pengobatan yang dikirim ke Banyuwangi merupakan rail clinic generasi IV.
"Selain dilengkapi berbagai peralatan untuk tindakan medis, rail clinic generasi IV juga dilengkapi satu kereta perpustakaan. Jadi ketika orang tuanya diperiksa, anaknya bisa membaca buku," jelas dia.
Edi mengungkapkan rail clinic beberapa kali dikirim ke daerah yang terkena bencana. Bahkan kereta rumah sakit itu mampu menembus medan yang sulit dilalui kendaraan bermotor saat karena memanfaatkn jalur kereta.
"Seperti saat bencana di Garut, ketika rumah sakit tertutup air dan rail clinic meluncur ke sana untuk membantu korban bencana yang membutuhkan pengobatan," jelas dia.(Fajar Abrori)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KAI Batalkan Tiket Terusan ke Bali
Sebelumnya tak hanya sektor udara, transportasi darat seperti kereta api turut terdampak meletusnya Gunung Agung di Bali.
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (PT KAI Daop) 8 Surabaya membatalkan tiket terusan kereta api tujuan Surabaya - Banyuwangi - Denpasar Bali, menyusul dampak erupsi Gunung Agung.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Gatut Sutiyatmoko mengatakan, pembatalan tiket terusan tersebut terjadi untuk kereta api (KA) Mutiara Timur.
"Tiket terusan tersebut adalah para penumpang dari stasiun Gubeng Surabaya relasi stasiun Banyuwangi. Baru kemudian ditransfer menggunakan bus Damri menuju Denpasar. Tetapi karena ada erupsi Gunung Agung, skema tersebut untuk sementara dibatalkan," jelas dia di Surabaya, Senin 27 November 2017.
Dia mengatakan, sebelumnya telah dibuat perjanjian antara PT KAI Daop 8 dengan Damri untuk menyediakan tiket terusan dari Surabaya menuju Denpasar Bali.
KA Mutiara Timur sendiri menyediakan 1 rangkaian yang terdiri dari 4 kereta eksekutif dan 3 kereta bisnis. Per kereta eksekutif ada 50 seat dan bisnis 63 seat dengan harga peak season Rp 250 ribu dan ditambah terusan Rp 80 ribu.
"Itu MoU PT KAI dengan Damri tentang angkutan lanjutan dari Banyuwangi menuju Denpasar Bali. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan MoU itu sementara di-pending dan tidak dioperasionalkan," ujar dia.
Dengan adanya erupsi Gunung Agung menjadi kewaspadaan PT KAI, dan pihaknya siap mengembalikan biaya tiket yang sudah dipesan dengan tidak ada biaya pemotongan.
"Beberapa waktu lalu masih dijalankan, mengingat erupsi ini terus naik. Untuk sementara MoU dihentikan. Untuk penumpang yang sudah membeli tiket, kita kembalikan 100 persen tanpa pemotongan," dia menandaskan.
Advertisement