Gunung Agung Awas, Basarnas Siap Kosongkan Zona Bahaya dari Warga

Basarnas meminta warga kooperatif untuk bersedia dipindahkan ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari bahaya letusan Gunung Agung.

oleh Dewi Divianta diperbarui 27 Nov 2017, 23:38 WIB
Gunung Agung awas, Basarnas siap kosongkan zona bahaya dari warga. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Status Gunung Agung telah dinaikkan menjadi awas atau level IV dari sebelumnya siaga atau level III. Zona bahaya pun berubah dari radius 6 kilometer dengan sektoral 7,5 kilometer menjadi radius 8 kilometer dengan sektoral 10 kilometer. Ada 17 desa yang masuk dalam zona Kawasan Rawan Bahaya (KRB) III. Wilayah itu harus streril dari aktivitas manusia.

Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) bertekad mengosongkan zona bahaya Gunung Agung. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana.

Dalam kerangka tugas berat itu, Ardana mengaku telah menambah kekuatan dengan bantuan tim rescue dari Kantor SAR Mataram sebanyak 21 orang dan alat utama berupa tiga unit truk angkut personel, dua unit rescue truk serta dua unit motor trail. Tim SAR yang berada di Posko Utama Tanah Ampo, Pos Aju Selat, Pos Aju Rendang, Pos Aju Jasri dan Pos Aju Les juga menambah kekuatannya.

Ardana turun langsung ke lokasi yang terdampak untuk mengawal evakuasi. "Tim SAR gabungan harus bisa mengosongkan Kawasan Rawan Bencana (KRB), diutamakan yang berada di KRB III," kata Ardana di Denpasar, Senin (27/11/2017).‎

Ia meminta warga kooperatif untuk bersedia dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Seluruh tim SAR gabungan siaga 24 jam dan segera bergerak jika ada permintaan untuk evakuasi.

"Yang kami laksanakan sudah sesuai prosedur. Jam berapapun permintaan dari warga pasti akan segera ditindak lanjuti, 24 jam siap melayani masyarakat," ucap dia.

"Banyak lansia dan balita yang harus dijadikan prioritas utama untuk dievakuasi dari bahaya Gunung Agung," imbuh Ardana.

 


Bagikan Masker

Ia melanjutkan, ‎sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu 25 November 2017 dan juga percepatan evakuasi oleh Basarnas bersama potensi SAR lainnya. Mereka terus bergerak di lapangan melakukan evakuasi dari pagi hingga dini hari.

Di sela waktu tersebut, masyarakat juga diberikan masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik, yang jika terhirup dapat mengganggu kesehatan.

"Selain membantu evakuasi, kami juga memperhatikan risiko terdampak karena abu vulkanik, maka juga dibagikan masker pelindung pernafasan kepada warga," ujar Ketut Ardana.

Sampai saat ini, Basarnas telah mengerahkan 8 unit truk angkut personel, 3 unit rescue car dan 8 unit motor trail. Dari keseluruhan pengerahan tersebut belum terhitung kendaraan operasional yang dimiliki potensi SAR lainnya, di antaranya dari TNI/ Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran Karangasem, PMI serta relawan lainnya.‎

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya