Liputan6.com, New York - Wall Streetbergerak mendatar, dengan indeks utama sedikit turun dari rekor tertingginya. Pasar antara lain diseimbangkan kenaikan saham Amazon, saat sektor energi melemah.
Investor juga tengah mencerna penguatan data ekonomi, yang menunjukkan penjualan rumah baru di Amerika Serikat (AS) secara tak terduga naik pada Oktober ke level tertinggi dalam 10 tahun, di tengah penguatan permintaan di seluruh negeri.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average tercatat naik 22,79 poin atau 0,1 persen menjadi 23.580,78. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 1 poin atau 0,04 persen menjadi 2.601,42 dan Nasdaq Composite turun 10,64 poin atau 0,15 persen menjadi 6.878,52.
Baca Juga
Advertisement
Pengamat pasar berharap prospek pemotongan pajak perusahaan akan mendorong penguatan ekuitas dan berdampak ke pasar.
Presiden Donald Trump diketahui memanggil Senat pengaju usulan kebijakan pajak dari Partai Republik ke Gedung Putih. Pemanggilan ini untuk mendesak keluarnya aturan pajak, agar secepatnya dibawa dalam pemilihan Senat.
"Kita kembali mendapatkan dasar reformasi pajak terus berlanjut. Tapi sangat penting bahwa segala sesuatunya terlihat sangat positif," kata Peter Andersen, Kepala Investasi Fiduciary Trust Company di Boston.
Investor juga mengamati berjalannya sidang Komite Perbankan untuk mengkonfirmasi pencalonan Jerome Powell menggantikan Janet Yellen sebagai pimpinan Federal Reserve.
Tercatat, saham Amazon (AMZN.O) naik 0,8 persen, dipicu konsumen yang memburu promosi online saat momen Black Friday.
Amazon pun memimpin kenaikan saham ritel pada indeks S&P 500 dengan naik 0,6 persen. Diikuti saham Gap (GPS.N) yang naik 1,2 persen dan Victoria's Secret L Brands (LB.N) naik 4,1 persen.
Sementara sektor energi mencatat kinerja terburuk, dengan turun 1,0 persen. Saham Chevron (CVX.N) dan Exxon (XOM.N) turun masing-masing sebesar 0,8 persen dan 0,4 persen. Sekitar 5,7 miliar saham berpindah tangan di pasar saham AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: