Liputan6.com, Bandung - Duel klasik tim-tim eks raksasa Perserikatan bakal terjadi di final Liga 2017 yang mempertemukan Persebaya Surabaya melawan PSMS Medan. Bentrokan keduanya digelar pada Selasa (28/11/2017) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Baik Persebaya maupun PSMS tak bakal puas dengan tiket promosi ke Liga 1 yang telah mereka dapatkan di semifinal. Trofi juara menjadi target tertinggi tim-tim ini setelah delapan bulan berkompetisi di kasta kedua sepak bola tanah air.
Baca Juga
Advertisement
Perjalanan Persebaya hingga ke final Liga 2 patut jadi sorotan, karena tim ini baru diakui eksistensinya dalam Kongres Tahunan PSSI bulan Januari 2017 lalu. Tim ini juga langsung bergerak cepat mengesahkan komposisi anyar struktur kepemilikan dan manajemen yang baru.
Sementara PSMS Medan merupakan juara Piala Kemerdekaan 2015, turnamen yang diikuti klub-klub Divisi Utama dalam kevakuman kompetisi pada tahun itu. PSMS Medan menjadi kampiun Piala Kemerdekaan setelah menang 2-1 atas Persinga Ngawi di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, September 2015.
Namun, setahun kemudian prestasi mereka seperti yoy-yo. Pada turnamen jangka panjang ISC B (Indonesia Soccer Championship) 2016 lalu tim berjuluk Ayam Kinantan itu terhenti di fase grup dan gagal ke 16 besar.
Kini, keduanya bereuni di final Liga 2. Pertemuan ini jadi yang pertama sejak 2009 di babak babak play-off Indonesia Super League (ISL). Kala itu Persebaya mengubur asa PSMS naik kasta ke ISL setelah menang lewat drama adu penalti dengan skor 6-5 (1-1).
Banyak fakta menarik yang mewarnai pertemuan Persebaya dengan PSMS di final Liga 2 ini. Bukan sekadar reuni, bentrokan keduanya akan dilihat dari sudut pandang warna kostum hingga sejarah kejayaan masa lampau.
Liputan6.com akan merangkum fakta dan data menarik tersebut.
Fakta Menarik
1. PSMS Medan menang tiga kali dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya sejak 1992, dengan rincian tiga kali menang dan dua kali menang. Rekor ini belum termasuk kemenangan WO Persebaya pada laga lanjutan IPL 2011/12, karena PSMS tak mendapatkan tiket pesawat ke Surabaya.
2. Baik Persebaya maupun PSMS punya warna kostum kesebelasan yang sama. Dua tim ini sama-sama memiliki jersey hijau sebagai warna kebanggaan. Namun, menurut keputusan panitia penyelenggara, Persebaya akan menggunakan kostum kedua mereka yang berwarna putih.
3. Pertemuan terakhir Persebaya dan PSMS terjadi di tahun 2009. Pada 30 Juni 2009 kedua tim harus bertemu di babak play-off ISL untuk menentukan siapa yang layak tampil di ISL pada musim selanjutnya.
PSMS finis di posisi ke-15 klasemen akhir ISL sementara Persebaya berada di peringkat keempat Divisi Utama. Digelar di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, bentrokan keduanya dimenangkan Persebaya lewat drama adu penalti dengan skor 6-5 (1-1).
4. PSMS merupakan juara enam kali di era Perserikatan. Final Liga 2 2017 merupakan final pertama PSMS di kompetisi kasta kedua. Final Piala Kemerdekaan 2015 merupakan pencapaian tertinggi Ayam Kinantan dalam menghadapi klub kasta kedua. PSMS menang 2-1 atas Persinga Ngawi.
5. Persebaya merupakan juara lima kali era Perserikatan, dua kali juara Liga Indonesia. Tim ini sempat mengalami konflik dualisme sampai bermain di kompetisi IPL. Namun barulah pada Januari 2017 Persebaya Surabaya dipulihkan eksistensinya dalam kongres tahunan PSSI.
Advertisement
Head to Head
30/06/2009 Persebaya 1-1 PSMS
06/10/2004 Persebaya 1-1 PSMS
29/02/2004 PSMS 3-0 Persebaya
26/11/2001 PSMS 2-1 Persebaya
26/02/1992 Persebaya 1-2 PSMS