Cuaca Ekstrem Bikin Bandara Yogya Kadang Buka Kadang Tutup

Hujan lebat yang disertai angin kencang membuat Bandara Adi Sutjipto buka tutup.

oleh Arie NugrahaYanuar H diperbarui 28 Nov 2017, 16:00 WIB
Bandara Adi Sutjipto terapkan sistem buka tutup karena cuaca ekstrem. Foto: (Yanuar H/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Cuaca ekstrem belakangan ini menerpa wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta. Malah, hujan lebat yang disertai angin kencang membuat Bandara Adi Sutjipto buka tutup.

Senin, 28 November 2017 misalnya, Bandara Adi Sutjipto dinyatakan tutup sejak pukul 09.30 WIB. Lalu dibuka lagi pada pukul 09.42 WIB.

"Namun kemudian diperpanjang penutupannya sampai 11.00 WIB," kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Liza Anindya, Senin, 28 November 2017.

Liza mengatakan, pada hari ini, Selasa, (29/11/2017) Bandara Adi Sutjipto juga sempat dibuka tutup saat pagi hari. Hal itu dilakukan karena cuaca ekstrem yang melanda Yogyakarta sejak dini hari tadi. 

"11.25 sudah dibuka tapi ini dapat info ditutup lagi untuk 30 menit ke depan. Dimungkinkan masih buka tutup melihat kondisi cuaca," ujarnya.

Liza mengatakan, setidaknya ada sembilan penerbangan yang terkena dampak dari cuaca ekstrem hari ini. Dua penerbangan sudah dialihkan ke Bandara Adi Sumarmo, Solo.

"Kami akan terus memonitor perkembangan kondisi cuaca," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Angin Siklon Cempaka Sapa Jawa Barat

BMKG Stasiun Bandung memperkirakan wilayah Jawa Barat akan terpapar siklon Cempaka yang berakibat hujan lebat dan angin kencang selama tiga hari mendatang, Bandung, Selasa, 28 November 2017. Foto: (Arie Nugraha/BMKG Bandung)

Selama tiga hari mendatang, kondisi cuaca di wilayah Jawa Barat menjelang akhir November 2017 terpapar siklon Cempaka. Siklon tropis yang berada di posisi 8,5LS, 111,2BT, perairan sebelah selatan Jawa Timur sekitar 32 kilometer sebelah selatan tenggara Pacitan itu berpotensi memicu hujan lebat dan angin kencang.

Hal itu disebabkan arah dan kecepatan siklon yang diamati oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, berawal dari timur tenggara berkecepatan 2 knots atau 4 kilometer per jam bergerak menuju wilayah Indonesia.

Menurut prakirawan BMKG Stasiun Bandung, Neneng Sugianti, sementara tekanan terendah sebesar 999 mb dengan kekuatan 65 kilometer per jam setara dengan 35 knots.

"Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin," kata Neneng Sugianti dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa, (28 /11/017).

Neneng Sugianti mengatakan selain wilayah Jawa Barat, wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta,  Jawa Timur, dan Bali terpapar siklon Cempaka berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sementara itu kata Neneng, kecepatan angin hingga 20 knot berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa.

Kecepatan angin itu kata dia akan menimbulkan gelombang tinggi pada kisaran 1.25-2.5 meter di Perairan Selatan Jawa Timur hingga Selatan NTB, Samudera Hindia Selatan Bali dan Selatan NTB. Sedangkan di Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa, gelombang tinggi akan terjadi dikisaran 2.5-4 meter.

"Prakiraan 24 jam mendatang sampai tanggal 29 November 2017 pukul 07.00 WIB, siklon Cempaka berada di perairan sebelah selatan Jawa Timur, sekitar 9.1LS, 111.9BT atau sekitar 124 kilometer sebelah tenggara Pacitan," ujar Neneng.

BMKG Stasiun Bandung memprediksi arah siklon Cempaka dari timur tenggara dengan kecepatan gerak 4 knot setara 8 kilometer per jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Nantinya tekanan terendah siklon tropis itu mencapai 1000 mb, berkekuatan 60 kilometer per jam  atau 30 knots.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya