Liputan6.com, Milan - Petualangan Vincenzo Montella bersama AC Milan sudah berakhir. Pelatih 43 tahun itu resmi dipecat, Senin (27/11/2017), dan digantikan Gennaro Gattuso.
Torehan enam kekalahan dalam 14 pertandingan Serie A menjadi alasan AC Milan memecat Montella.
Baca Juga
Advertisement
Meski cukup baik di Liga Europa, manajemen tidak mampu menahan kesabaran lebih lama lagi. Hasil imbang 0-0 melawan Torino akhir pekan lalu menjadi titik penghabisan kesabaran mereka.
Montella menjadi pelatih kelima yang dipecat AC Milan kurun empat tahun terakhir. Sebelumnya, I Rossoneri menunjuk Cristian Brocchi (April 2016-Juni 2016), Sinisa Mihajlovic (Juni 2015-April 2016), Filippo Inzaghi (Juni 2014-Juni 2015), dan Clarence Seedorf (Januari 2014-Juni 2014).
Dia mulai bekerja pada Juni 2016 setelah sukses menyelamatkan Sampdoria dari jurang degradasi dan gemilang bersama Fiorentina selama empat musim.
Dalam rentang waktu satu tahun lima bulan itu, L’Aeroplanino -julukan Montella- total memimpin AC Milan dalam 64 laga. Rinciannya, I Rossoneri menang 33 kali, seri 13 kali, dan kalah 18 kali.
Dari 18 kekalahan yang pernah didapat AC Milan, beberapa di antaranya dinilai sangat memalukan. Akibatnya, Montella dibanjiri cercaan dari para fans. Berikut tiga kekalahan paling memalukan yang ditelan AC Milan saat dilatih Montella.
Vs Lazio (1-4)
Revolusi besar-besaran yang dilakukan AC Milan di bursa transfer musim panas lalu dikira akan membawa raksasa Italia itu kembali berjaya. Ya, dalam dua pertandingan awal, Leonardo Bonucci dan kawan-kawan sukses menyapu bersih kemenangan.
Mereka menaklukkan Crotone 3-0 serta menang tipis 2-1 atas Cagliari. Mereka juga melewati babak kualifikasi Liga Europa dengan menghajar Craiova (agregat 3-0) dan Shkendija (7-0).
Namun, kejutan datang di pekan ketiga Serie A. Bertandang ke Stadio Olimpico, AC Milan dipermak Lazio 1-4. Ciro Immobile menjadi mimpi buruk Gianluigi Donnarumma dalam pertandingan itu. Striker Timnas Italia itu mencetak hattrick sekaligus menyuplai satu assist.
Hasil itu pun membuat publik terkejut. Padahal, sebelum pertandingan digelar, I Rossoneri jauh lebih diunggulkan, terutama karena mereka berisi skuat yang jauh lebih mahal. Meski demikian, kekalahan telak tersebut belum membuat Milanisti marah.
Advertisement
Vs Sampdoria (0-2)
Selepas kekalahan telak dari Lazio, keyakinan fans bangkit kembali berkat tiga kemenangan beruntun. Dimulai dari menghajar Austria Wien 5-1 di Ernst Happel di pertandingan pembuka Grup Liga Europa, AC Milan kemudian menang atas Udinese (2-1) dan SPAL (2-0) di Serie A.
Namun, pada pekan keenam, 24 September lalu, malapetaka kembali datang. Kali itu dari Sampdoria. Bertandang ke Stadion Marassi, pasukan Montella pulang dengan kepala tertunduk karena tumbang 0-2.
Kekalahan tersebut pun menjadi awal mula rumor pemecatan Montella. Tifosi mendesak klub memecatnya. Di media sosial, mereka ramai menuliskan tanda pagar #MontellaOut saat itu.
Vs AS Roma (1-4)
Kekalahan memalukan AC Milan di bawah asuhan Montella tidak cuma terjadi musim ini. Pada musim 2016/2017, I Rossoneri juga beberapa kali menelan kekalahan tragis.
Yang paling parah adalah saat menghadapi AS Roma di pekan 35. Bermain di kandang sendiri, mereka dihajar 1-4 oleh pasukan Luciano Spalletti.
Kekalahan itu pun sempat mencuatkan isu pemecatan Montella. Namun, proses akuisisi yang rumit, serta kondisi yang tak mudah untuk menemukan pelatih baru, membuat CEO Marco Fassone dan Direktur Olahraga Massimiliano Mirabelli memilih tetap memberi kepercayaan kepada mantan pelatih Sampdoria itu.
Keberuntungan pun masih berpihak kepada Montella. Di tiga laga yang tersisa, dengan hanya meraih empat poin, AC Milan bisa finis di peringkat enam klasemen akhir. Mereka pun mendapatkan jatah Liga Europa melalui babak kualifikasi, lantaran Lazio sudah mengamankan satu tiket sebagai finalis Coppa Italia. (Abul Muamar)
Advertisement