Rahasia Miliarder Bikin Keputusan Terbaik Saat Berbisnis

Warren Buffett dan Bill Gates mendirikan perusahaan yang mampu cetak keuntungan baik ini turut dipengaruhi keputusan saat berbisnis.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Nov 2017, 08:00 WIB
Bill Gates dan Warren Buffett

Liputan6.com, Jakarta - Warren Buffett dan Bill Gates mendirikan perusahaan yang mampu cetak keuntungan baik. Ini menunjukkan kedua miliarder tersebut mampu membuat keputusan baik dan cerdas dalam berbisnis.

Di sebuah panel diskusi di University of Washington's Business School, kedua miliarder ini membagikan keputusan bisnis yang pernah dibuat. Buffett menuturkan, keputusan bisnis terbaik yang dibuatnya sangat mudah dan simpel yaitu ketika mulai karier untuk investasi.

Lantaran dia sangat menikmati apa yang dilakukannya. Beruntungnya, Buffett menuturkan hal itu dapat dikerjakan baik oleh dirinya.

"Anda melihat begitu banyak kesempatan untuk melakukan apa yang Anda harus lakukan, ketika itu terjadi Anda harus melakukan langkah besar," kata dia seperti dikutip dari laman USA Today, Rabu (29/11/2017).

Terkait pengalamannya sebagai investor, Buffett menuturkan, ketika peluang muncul, Anda harus bertindak cepat. "Tidak ada waktu untuk membaca buku tentang teori diversifikasi," kata dia.

"Bila Anda menemukan sesuatu yang Anda tahu bisnisnya, Anda memiliki kompentesi, memahami, mengetahi harganya benar, dan manajemennya benar, lalu Anda mengeluarkan jempol," kata dia.

Sedangkan bagi Gates, keputusan bisnis terbaik yaitu ketika memilih orang yang tepat. "Memutuskan untuk bermitra dengan (pendiri Microsoft) Paul Allen mungkin berada di urutan daftar teratas," kata dia.

Gates menjelaskan, penting memiliki seseorang yang benar-benar Anda percayai, siapa yang berkomitmen, memiliki visi Anda namun memiliki sedikit keterampilan yang berbeda.

"Manfaat bekerja dengan tipe orang ini membuat kerja menjadi menyenangkan dan mengarah kepada perusahaan yang sukses. Memilih pasangan sangat penting," kata dia.

Buffett menambahkan, Charlie Munger, Vice Chairman Berkshire Hathaway juga merupakan partner kerja yang dapat diandalkan baginya selama ini.

"Charlie mengatakan semua yang saya lakukan itu bodoh, tapi jika dia mengatakan itu benar-benar bodoh, maka saya tahu itu," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


2 Hari Sekali, Miliarder Lahir di Wilayah Ini

Sebelumnya total kekayaan seluruh miliarder di dunia melonjak ke angka US$ 6 triliun. Hal ini diungkap oleh laporan terbaru yang dirilis UBS pada Kamis lalu.

Laporan itu menyebut, total kekayaan taipan dunia bisa meningkat 17 persen berkat banyaknya miliarder baru di wilayah Asia. Pertumbuhan di sektor bahan, industri, keuangan dan teknologi.

"Secara tidak langsung, Anda dapat mengatakan bahwa pemerintah, regulator, dan bank sentral mungkin telah berkontribusi terhadap penciptaan kekayaan para miliarder ini," tutur kepala riset UBS Josef Stadler seperti dilansir dari CNBC, Jumat 27 Oktober 2017.

UBS melaporkan, meski Amerika Serikat masih menjadi wilayah dominan untuk penyimpanan kekayaan miliarder, tren terkini justru memperlihatkan Asia bisa menjadi daerah alternatif. Jika tren ini terus berlanjut bukan tidak mungkin Asia akan menggantikan Amerika Serikat dalam empat tahun mendatang.

Lebih lanjut Stadler mengatakan, meningkatnya jumlah miliarder ini juga tidak menjadikan ketimpangan semakin besar.

"Jika Anda lihat pada faktanya, 1.500 miliarder ini mampu memberikan lapangan kerja pada 28 juta orang. Itu ekuivalen dengan jumlah tenaga kerja di Inggris," tutur dia.

Miliarder baru kebanyakan berasal dari industri teknologi. "Ini juga menjadi fakta yang bagus di mana bisnis yang berbasis teknologi bisa memberikan 98 persen manfaatnya pada masyarakat," jelas Stadler.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya