Cuaca Ekstrem Picu 114 Bencana di DIY

Cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis cempaka selama dua hari mengakibatkan 114 titik bencana di lima kabupaten/kota di DIY.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2017, 02:00 WIB
Hujan deras picu banjir di Yogyakarta (Liputan6.com / Yanuar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan cuaca ekstrem yang dipicu siklon tropis cempaka selama dua hari mengakibatkan 114 titik bencana di lima kabupaten/kota di DIY.

"Sebanyak 114 titik bencana itu terdiri atas bencana banjir, longsor, dan angin kencang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) Krido Suprayitno saat ditemui di Kantor Pusdalops BPBD DIY, Selasa malam 28 November 2017, dilansir Antara.

Krido mengatakan dari 114 titik itu, yang paling mendominasi adalah bencana angin kencang sebanyak 68 titik yang tersebar di Kabupaten Bantul yang teridentifikasi di 32 titik, Kulon Progo 12 titik, Gunung Kidul 28 titik, dan Kabupaten Sleman 12 titik.

Sedangkan bencana banjir terdapat di 29 titik dengan jumlah dominan di Kabupaten Gunung Kidul yang mencapai 20 titik dan 9 titik lainnya tersebar merata di kabupaten lainnya.

Krido menilai fenomena banjir yang dominan di Gunung Kidul selain disebabkan banyaknya cekungan, hal itu terjadi karena curah hujan di kabupaten itu tercatat mencapai 200 mili meter (mm) per hari atau lebih tinggi dari curah hujan di kabupaten lainnya.

"Ini fenomena yang tidak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya karena Gunung Kidul biasanya terkenal sering dilanda kekeringan," kata dia.

Selanjutnya, untuk bencana tanah longsor, Krido menyebutkan berdasarkan data terakhir terdapat di 44 titik yakni di Bantul 20 titik, Kulon Progo 10 titik, Gunung Kidul 6 titik, Sleman 3 titik, dan Kota Yogyakarta 4 titik.

Akibat luasnya cakupan lokasi bencana tersebut, untuk mekanisme penanganannya, menurut Krido, telah dinaikkan ke level II yang berarti akan melibatkan SKPD di lima kabupaten/kota.

"Mengapa dari level I kita naikkan ke level II, karena ini tidak bisa ditangani BPBD DIY sendiri," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


Waspada Badai Cempaka

Hujan deras picu banjir dan longsor di DIY (Liputan6.com / Yanuar)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan munculnya pusat tekanan rendah Badai Cempaka di Samudera Hindia selatan Jawa.

Pusat tekanan rendah ini memicu munculnya gelombang tinggi dan berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem, terutama di Pulau Jawa bagian selatan, terutama di Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Kebumen, Jawa Tengah.

Prakirawan BMKG Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan mengatakan, gelombang di perairan Samudra Hindia berpotensi mencapai 2,5-4 meter di perairan lepas. Sementara, di perairan pantai, ombak berpotensi setinggi 2 meter.

Ia mengimbau agar nelayan perahu kecil lebih waspada dan dan tak berlayar melebihi 5 mil laut. Dengan begitu, saat muncul gelombang tinggi, nelayan bisa memacu perahu ke arah pantai dan terhindar dari bencana.

"Gelombang setinggi itu berbahaya bagi pelayaran, baik perahu kecil maupun besar," katanya, di Cilacap, Selasa, (28/11/2017).

Dia menerangkan, badai siklon tropis Cempaka juga menarik bibit awan hujan sehingga terkumpul di Jawa bagian selatan. Akibatnya, tiga hari ke depan berpotensi terjadi hujan sangat lebat atau cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko bencana, banjir dan tanah longsor.

Pusat tekanan rendah juga memicu meningkatnya kecepatan angin hingga 20-30 knot, sehingga rawan menyebabkan kerusakan dan pohon tumbang. Hujan lebat disertai petir juga berpontensi besar terjadi di Jawa bagian selatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya