Liputan6.com, Bandung - Ruud Gullit membantu PSIS Semarang promosi ke Liga 1. Meski tak mencetak gol, Ruud Gullit yang membantu PSIS menyingkirkan Martapura FC dengan skor 6-4 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (28/11/2017).
Bermain di sektor tengah membuatnya bisa membantu menyeimbangkan permainan Mahesa Jenar, sebutan PSIS. Ruud Gullit juga melakukan banyak intersep untuk memutus pemainan Martapura FC.
Baca Juga
Advertisement
Sekilas, nama gelandang PSIS ini mengingatkan kita tentang legenda Timnas Belanda, Ruud Gullit. Pria berusia 25 tahun itu mengatakan, namanya merupakan pemberian sang ayah yang menyukai sepak bola. Namun di kostumnya, dia menuliskan namanya, Gulid.
"Nama saya dikasih langsung sama bapak saya. Bapak saya hobi nonton bola. Jadi, pada masa itu, ayah saya cukup mengidolakan Ruud Gullit hingga akhirnya ayah saya memilih nama Ruud Gullit sebagai doa agar kelak anaknya bisa sehebat Ruud Gullit di dunia sepak bola," ucapnya.
Ruud Gullit mengatakan, pemberian nama dari sang ayah menjadi beban. Pasalnya, dia disandingkan dengan nama tenar karena dua kakak lelakinya memiliki nama yang lazim di Indonesia, Zulkifli dan Muhammad Irfan.
"Cuma saya yang meniti karier di sepak bola di keluarga. Awalnya berat, tapi lama-lama saya menikmati saja," ujar bintang PSIS itu menambahkan.
Perjalanan Karier Ruud Gullit
Bagi Ruud Gullit, keberhasilannya membawa PSIS lolos ke Liga 1 menjadi prestasi tersendiri dalam kariernya bersama tim yang berasal dari Pulau Jawa. Sebelumnya, dia memperkuat Martapura FC pada 2013. Setahun berselang, Ruud Gullit bermain untuk PSMS Medan.
Debut Gullit di kompetisi bersama Mahesa Jenar ketika dia tampil sebagai starter di laga tandang PSIS versus PSIR Rembang pada 11 Mei silam. Dan, tampaknya kerja keras Gullit semakin membuahkan hasil.
Pemain bertinggi badan 175 cm ini sering mendapat kepercayaan dari pelatih Subangkit untuk berlaga. Bahkan di dua kali laga uji coba versus PSS Sleman dan PSIM Jogjakarta, Gullit menjadi sosok sentral di lini tengah Mahesa Jenar. Dia juga menyumbang satu gol kemenangan PSIS 2-0 atas PSIM.
"PSIS adalah tim besar. Saya bangga bermain di sini di bawah asuhan pelatih senior, coach Subangkit," kata Ruud Gullit mengakhiri.
Advertisement