Mengintip Bisnis Milik Anak Jokowi

Kesuksesan usaha yang dijalankan kedua putra Presiden Jokowi ini patut diacungi jempol.

oleh Vina A Muliana diperbarui 02 Des 2017, 21:00 WIB
Dua putra Jokowi menggunakan brand denim lokal asli Solo

Liputan6.com, Jakarta - Menyandang status sebagai anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentu membuat Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep menjadi sorotan publik. Satu hal yang banyak diketahui orang banyak tentang keduanya adalah kiprahnya di dunia bisnis.

Baik Gibran dan Kaesang sama-sama memiliki beberapa bisnis di berbagai bidang. Kesuksesan usaha yang dijalankan keduanya pun patut diacungi jempol. Lalu apa saja bisnis yang ditekuni oleh dua anak presiden ini? Berikut ulasannya:

Katering Chilipari

Katering Chilipari dirintis oleh putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka. Suami dari Selvi Ananda ini memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis setelah lulus kuliah dari University of Technology Sydney, Australia pada tahun 2010.

Dikutip dari situs chilliparicatering.com, Sabtu (2/12/2017), awal modal bisnis katering ini didapat Gibran dengan meminjam modal dari bank. Saat pinjamannya cair, bisnis katering pun mulai ia jalankan dengan perlahan.

Chilipari milik Gibran awalnya tidak berjalan mulus. Penolakan datang dari konsumen lantaran belum percaya dengan kemampuan putra sulung Jokowi itu.

Tapi Gibran tidak meyerah. Seiring berjalannya waktu dan inovasi, katering Chilli Pari akhirnya dikenal dan kini menjadi one stop wedding solution di Kota Solo. Katering ini juga dipakai sebagai vendor saat pernikahan adiknya, Kahiyang Ayu.

Martabak Markobar

Sama seperti Katering Chilipari, Martabak markobar juga dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka. Usaha ini sebenarnya tidak dirintis oleh Gibran dari awal. Ia justru bekerja sama dengan Arif Setyobudi untuk membesarkan Markobar yang sudah berdiri sejak 1996.

Dilansir dari situs resminya, saat ini Markobar sudah memiliki 29 cabang di 16 kota. Di antaranya Solo, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung. Kemudian, Surabaya, Malang, Palembang, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, serta Manado, Makassar dan Bali.

Markobar berkonsentrasi mengembangkan dan melakukan inovasi di bidang kuliner yaitu martabak manis. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menyajikan martabak manis spesial yang tidak dilipat seperti kebanyakan martabak manis tradisional.

Martabak manis produksi Markobar dibiarkan terbuka dan diberikan berbagai macam topping premium dan disajikan mirip dengan pizza. Penyajian seperti ini tidak mempengaruhi rasa, akan tetapi meningkatkan nilai artistik. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kaos

Bisnis kaos Sang Javas

Sama seperti sang kakak, putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep kini juga sudah merambah dunia bisnis. Tapi berbeda dengan Gibran yang bermain di dunia kuliner, Kaesang justru merintis bisnis di dunia pakaian atau clothing.

Dibawah merek Sang Javas, Kaesang memasarkan kaosnya tersebut melalui media sosial. Saat baru dirilis pada Agustus lalu, instagram @sangjavas pun langsung diserbu warganet.

"Harga kaosnya brapa @sangjavas," demikian netizen dengan nama akun @echaakto menulis di halaman komentar. "mas, ada yg lengan panjangnya ga? @kaesangp," tanya akun @ratnanyabarkah.

Kaesang baru menyediakan dua warna untuk t-shirt yang ia jual, yaitu hitam dan putih. Sementara, untuk harganya, satu t-shirt dibanderol dengan harga Rp 150 ribu.

Hingga berita ini dirilis, akun media sosial tersebut sudah memiliki 21 ribu pengikut dan dipakai oleh publik figur seperti Ernest Prakasa.


Selanjutnya

Bisnis mainan Hompimpa Games

Bisnis mainan boardgame satu ini merupakan kolaborasi antara Gibran dan Kaesang. Dinamakan Hompimpa Games, dua bersaudara ini menggaet perancang dan penerbit games asal Solo.

Hompimpa Games hingga saat ini memiliki 5 judul boardgames asli Indonesia yang akan segera masuk pasaran yaitu Math Cat, Acaraki, The Art of Batik, Senggal Senggol Gang Damai dan Orang Rimba The Forest Keeper.


Selanjutnya

Kuliner Sangpisang

Kaesang Pangarep juga membuka bisnis kuliner pisang nugget yang ia beri nama Sang Pisang. Bisnis ini ia buka pada 19 November lalu dan outlet pertamanya ada di area food court, Lantai 5, ITC Cempaka Mas. Jakarta Pusat. Kaesang sudah mempromosikan bisnis barunya ini sejak jauh-jauh hari di akun instagram miliknya.

Antusias masyarakat terhadap bisnis kuliner Kaesang cukup besar, Hal itu terbukti dari postingan instagram story Kaeesang pada Selasa (21/11) yang bertuliskan "MAAF @sangpisang2017 Hari ini harus tutup lebih cepat karena sudah SOLD OUT. Padahal baru 45 menit #gakkebagianjanganmarah".

Baru dibuka, pengikut dari media sosial sangpisang sudah mencapai 12,5 ribu. Pisang nugget milik youtuber tersebut memiliki 9 varian rasa.

Bagi yang berminat, Anda bisa mencoba pisang nugget ini dengan rasa Green Tea X Cheese, tiramisu almond hingga greentea orea.


Selanjutnya

Cakar Ayam Bakar

Setelah membuka bisnis kuliner katering dan martabak manis, Gibran juga menjual jenis makanan lain yaki Cakar bakar ayam. Di bawah bendera Cakar Dheer, bisnis tersebut Gibran buka pada 2015. Sementara untuk tempat makanannya terdapat di Jalan Nogorojo, Gowok, Jogja.

Menurut Gibran dirinya sengaja mengambil bisnis kuliner cakar ayam itu karena keunikannya. “Iya itu makanannya unik dari Solo. Makanya kita mengajak mereka bermitra, “ katanya saat berbincang dengan Liputan6.com.

Konsep bisnis kuliner Cakar Dheer pun dijalankan mirip Markobar. Gibran bermitra dengan temannya l yakni Murisa Musanti Putri dalam mengoperasikan bisnis tersebut.

Kepada awak media Murisa mengaku memang diajak kerjasama dengan Gibran untuk membuka kuliner Cakar Dheer. Awal mula kerjasama ini berawal saat Gibran membeli cakar ayam di kedai miliknya di Jalan Slamet Riyadi Solo.

Pasta Buntel

Satu tahun setelah membuka Cakar Dheer, Gibran kembali memperluas bisnis kulinernya dengan membuka kedai street food bernama Pasta Buntel. Seperti bisnis martabak dan cakar ayam, panganan pasta buntèl juga merupakan bisnis kerja sama.

Awalnya, pasta buntel ini merupakan food street yang dirintis oleh 3 anak muda. Mereka adalah Jefri Lintang Biantara, Sri Palgunadi, dan Agnar Juan. Setelah 3 bulan menyapa lidah penikmat kuliner, ternyata pasta buntel mulai digemari. Bermodal promosi lewat media sosial, beberapa penikmat kuliner luar Solo mulai berdatangan.

Dan, Gibran Rakabuming Raka tertarik dengan kuliner itu. Pasta buntel ini menempati warung tenda di Jalan Museum, Sriwedari, Solo. Mereka buka dari pukul 18.00 WIB-22.00 WIB.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya