Juara Liga 2 2017, Ini 5 Fakta Menarik Persebaya

Selain Persebaya, PSMS Medan dan PSIS Semarang juga promosi ke Liga 1.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 29 Nov 2017, 13:00 WIB
Kapten tim Persebaya Surabaya, Rendi Irwan Saputra (tengah) mengangkat piala usai menumbangkan PSMS Medan di Final Liga 2 Indonesia di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (28/11). Persebaya unggul 3-2 atas PSMS Medan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Persebaya Surabaya dipastikan menambah semarak Liga 1 2018. Mereka sudah dipastikan promosi ke Liga 1 usai memenangkan duel semifinal kontra Martapura FC. Bahkan, mereka menyempurnakan sukses dengan menjadi juara Liga 2 2017.

Bagi Persebaya, sukses ini jelas menjadi akhir dari penantian panjang mereka. Maklum, mereka sudah tak pernah lagi berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia selama di akhir musim 2010.

Setelah itu, mereka tak pernah lagi mencicipi atmosfer kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Bahkan, statusnya pun sempat tak diakui PSSI sebelum akhirnya dipulihkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Januari 2017.

Tentu, pecinta sepak bola Indonesia sudah menanti partisipasi Persebaya di Liga 1 2018. Sebelum itu, ada beberapa fakta menarik yang mengiri kesuksesan Persebaya menjadi juara Liga 2 usai menaklukkan PSM Medan 3-2, Selasa (28/11/2017).

 


5 Fakta Menarik

1. Sering Ganti Kapten

Saat memastikan gelar juara Liga 2, Rendi Irwan yang menyandang sebagai kapten Persebaya. Namun, sepanjang perjalanan di Liga 2, ada beberapa pemain yang sempat mendapat kepercayaan untuk mengenakan ban kapten.

Di antaranya adalah Rachmat 'Rian' Irianto, Misbakus Solikin, Dimas Galih, dan Fandry Imbiri. Bahkan, Adam Maulana pun sempat menjabat sebagai kapten saat Rendi ditarik keluar di menit ke-64 kala melawan PS Mojokerto Putra, Selasa (21/11/2017).

2. Kembalinya Klub Legendaris

Siapa yang tak mengenal Persebaya. Pecinta sepak bola Indonesia tentu tahu seberapa besar nama Persebaya. Itu karena mereka sudah menorehkan banyak prestasi sejak berdiri pada 1927.

Di era Perserikatan, mereka sudah mengoleksi enam gelar juara. Mereka juga sempat menjadi kampiun Liga Indonesia 1997 dan 2004. Karenanya, banyak yang menilai bahwa mereka memang layak kembali ke Liga 1.

3. Bertambahnya Rivalitas Suporter

Fanatisme suporter menjadi salah satu faktor yang membuat sepak bola Indonesia menarik untuk diikuti. Terlepas dari banyaknya korban akibat fanatisme yang berlebihan, tetap saja kehadiran Bonek kian membuat sepak bola Indonesia semakin beragam.

Sejak dulu, Bonek dikenal memiliki rivalitas tinggi dengan Aremania (Arema FC), The Jakmania (Persija Jakarta), LA Mania (Persela Lamongan), dan The Macz Man (PSM Makassar. Sedangkan dengan Bobotoh (Persib Bandung), Bonek memiliki hubungan yang baik.

 


4-5

4. Era Kebangkitan

Dalam tujuh tahun terakhir, berbagai macam masalah sempat menghampiri Persebaya. Bahkan, mereka sempat mengalami dualisme pada 2010. Mereka juga sempat diklaim mengikuti kompetisi ilegal akibat turun Liga Premier Indonesia (LPI).

Beberapa tahun berselang, Bonek terus mendesak PSSI agar Persebaya kembali diizinkan untuk mengikuti kompetisi. Pada akhirnya, PSSI mempersilahkan agar tim Bajul Ijo mengikuti kompetisi Liga 2 2017. Tanpa butuh waktu lama, mereka langsung menyabet tiket promosi ke Liga 1.

5. Sukses Alfredo Vera

Kesuksesan Persebaya menjadi juara Liga 2 tak lepas dari kontribusi Vera. Manajemen menunjuk sebagai pengganti Iwan Setiawan yang kontraknya diputus. Alasan mereka menunjuk Vera jelas karena tergiur dengan kehebatannya.

Seperti diketahui, Vera adalah sosok di balik kesuksesan Persipura Jayapura menjadi juara Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Meski bukan kompetisi resmi, tetap saja sukses itu layak diacungi jempol.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya