Jokowi: Jangan Ada Korban Letusan Gunung Agung

Jokowi meminta masyarakat yang masih di radius 8 hingga 10 km Gunung Agung segera mengungsi ke tempat aman.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Nov 2017, 11:53 WIB
Anak-anak duduk di areal perkebunan dengan latar belakang Gunung Agung di Karangasem, Bali, Rabu (29/11). Meskipun Gunung Agung terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, sebagian warga memilih tetap beraktivitas. (AP/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI-Polri, Basarnas, dan kementerian terkait, untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka penanganan pengungsi akibat erupsi dari Gunung Agung. Apalagi, kondisi Gunung Agung masih terus bergolak.

"Semuanya harus di-back up dan saya minta jangan sampai ada korban karena terkena letusan," kata Jokowi di Hotel Raffles Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).

Jokowi meminta agar masyarakat yang masih berada di radius 8 hingga 10 kilometer, segera mengungsi ke tempat aman. Dia berharap masyarakat patuh terhadap setiap instruksi Pemprov ataupun Pemda sehingga terhindar bahaya letusan Gunung Agung.

"Jadi saat ini erupsi Gunung Agung masih terus terjadi. Saya minta masyarakat terutama yang berada di Provinsi Bali dan lebih khusus yang berada di sekitar Gunung Agung agar tetap tenang mengikuti seluruh saran dan imbauan dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

 


Asap Tebal

Gunung Agung di Karangasem, Bali, masih terus bergolak. Asap hingga gempa tremor masih kerap teramati dari tim pemantauan gunung.

"Pagi ini, Gunung Agung masih mengeluarkan asap tebal setinggi 2.000 meter. Juga terekam kegempaan tremor menerus dengan amplitudo 1-2 ml," ujar tim pemantauan Gunung Agung, Nurul Huseini, saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Rabu (29/11/2017).

"Asap tersebut mengarah ke barat daya atau Denpasar," imbuh dia.

Bahkan, dia mengungkapkan, gunung yang memiliki ketinggian 3.031 mdpl tersebut masih mengeluarkan sinar merah tadi malam. Untuk itu, warga diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Sinar merah dari Gunung Agung masih teramati tadi malam," ujar dia.

Sementara kondisi cuaca di sekitar lokasi pemantauan Gunung Agung terpantau mendung. Hal ini membuat pengamatan gunung menjadi tidak jelas lantaran tertutup kabut.

Akibat kondisi tersebut, Pihak PT Angkasa Pura I kembali menutup operasional penerbangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, hingga Kamis, 30 November 2017 pukul 07.00 Wita. Hal ini karena sebaran abu Gunung Agung masih menutupi wilayah udara bandara.

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya