Liputan6.com, Jakarta - Gawai memang menjadi salah satu teknologi yang sangat membantu kehidupan manusia. Selain bisa menghubungkan orang tanpa harus bertatap langsung, gawai juga bisa memberikan informasi dan hiburan hanya melalui genggaman. Kecanggihan yang ditawarkan gawai tentu membuat seseorang sangat susah untuk lepas dari gawainya.
Baca Juga
Advertisement
Klemens Schillinger, perancang asal Austria ini telah menciptakan pengganti gawai yang disebut Substitute Phones. Perancang berbasis di Wina tersebut membuat lima perangkat yang dengan diberi batu bulat untuk meniru berbagai gerakan yang khas penggunaan gawai, seperti menggulir, memperbesar, dan menggesek.
Batu bulat ini bisa meniru interaksi pada layar sentuh gawai. Selain itu, bisa juga memberikan simulasi fisik yang diinginkan oleh pengguna gawai. Alat ini diharapkan bisa membantu mengatasi gejala kecanduan pada gawai mereka.
"Smartphone touchscreen telah membuat kita 'melarikan diri' ke media sosial," kata Schillinger dialsir dari Dezeen. "Hal ini terjadi tidak hanya di angkutan umum tapi juga saat bersama teman. Pengamatan ini mengilhami gagasan untuk membuat alat yang bisa membantu menghentikan perilaku 'pengecekan' ini," lanjutnya.
Produk Kedua Schillinger
Substitute Phones terbuat dari plastik polioksimetilena hitam yang juga dikenal sebagai asetal. Ukuran dan bobotnya sama dengan gawai biasa, membuat simulasi lebih nyata. Bebatuan bulat dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengguna melakukan berbagai gerakan yang terkait dengan gawai, seperti menggesek dan mencubit.
Schillinger mengatakan bahwa filsuf Italia Umberto Eco menginspirasi proyek ini karena dia mencoba berhenti merokok dengan mengganti cerutunya dengan tongkat.
"Itu sama seperti merokok, tapi tanpa nikotin, hanya stimulasi fisik," ujar Schillinger. "Saya berpikir untuk membuat telepon yang bisa memberi stimulasi fisik tanpa ada jaringan, dan lainnya," lanjutnya.
Substitute Phones adalah proyek kedua Schillinger yang bertujuan untuk mencegah orang menggunakan gawai. Proyek pertamanya yaitu Offline Lamp. Offline Lamp adalah lampu meja yang memiliki laci. Agar lampu mejanya menyala, pemilik harus memasukkan gawainya ke dalam laci kemudian dikunci.
Schillinger menciptakan kedua proyek tersebut untuk pameran yang disebut #Offline – Design for the (Good Old) Real World.
Hingga kini Substitute Phones belum dipasarkan, tapi situs Schillinger menjanjikan bahwa mereka akan segera memasarkan produk yang bisa menghentikan kecanduan pada gawai.
Penulis:
Reza Sugiharto
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement