Liputan6.com, Jakarta - Bondan Winarno telah mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Rabu (29/11/2017), pukul 9.05, pagi tadi. Namun, kenangan manis yang diciptakan pria yang meninggal di usia 67 tahun di layar televisi tentu membekas di hati sebagian masyarakat Tanah Air.
Salah satunya adalah soal hobinya berkuliner di berbagai belahan dunia. Dalam tayangan televisi yang dipandunya, Bondan Winarno telah mencicipi berbagai hidangan, dari yang bersantan, mengandung kolesterol, hingga tinggi gula.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut lantas menuai pertanyaan, apakah hobi itu berakibat buruk bagi kondisi kesehatannya? Terlebih mengingat usia Bondan Winarno yang tak lagi muda.
Dalam sebuah wawancara dengan Sarah Sechan pada 2013 silam, Bondan Winarno sempat menjawab pertanyaan tersebut. Rupanya, gaya hidup yang ditunjukkan di layar kacar berbanding terbalik dengan apa yang ia lakukan di kehidupan sehari-hari.
"Semua orang menganggap saya setiap hari makan-makan. Enggak juga. Saya tuh satu bulan, syuting cuma lima hari. Artinya, dalam satu bulan saya punya 25 sampai 26 hari hidup normal," ujar Bondan Winarno saat itu.
Makanan Sehat yang Dikonsumsi
Dalam kehidupan sehari-hari, Bondan Winarno tidak mengkonsumsi makanan lezat, seperti di tayangan televisi. Ia justru menyantap berbagai hidangan sehat dan kaya gizi.
"Makan sehat. Kalau pagi, sampai jam 12 pokoknya, saya cuma makan buah doang, pepaya, pisang gitu ya. Jam 12 baru saya makan, daun-daunan mentah, salad sama singkong," ungkap Bondan Winarno.
Pencipta jargon "maknyus" itu bahkan lebih memilih makanan yang tak dimasak demi kesehatan. "Terus malamnya saya salad lagi atau sayur-sayuran yang lain, sedapat mungkin ya mentah. Atau paling enggak dicelup air panas gitu. Ikan kukus, ayam kukus," tutur Bondan Winarno menambahkan.
Advertisement