Jokowi: Ekonomi RI Membaik, Kini Waktunya Cari Peluang Bisnis

Presiden Jokowi mengungkapkan ada tiga peluang bisnis yang harus dicari saat ekonomi Indonesia sudah membaik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Nov 2017, 18:25 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Menhub Budi Karya Sumadi, Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelum meresmikan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jumat (3/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini kebanyakan orang bepergian mementingkan dua hal, yaitu selfie dan wefie. Hal tersebut menjadi peluang bisnis paling besar di saat ekonomi Indonesia sudah membaik.

Jokowi mengatakan, saat ini ekonomi Indonesia sudah baik. Karena itu, langkah berikutnya adalah mencari peluang bisnis, yaitu di daerah, pariwisata, dan gaya hidup (lifestyle). "Ini karena pertama, infrastruktur banyak yang sudah jadi. Kedua yang berkaitan dengan teknologi, dan ketiga globalisasi," kata Jokowi dalam CEO Forum di kawasan Kuningan Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Dia mengungkapkan, peluang bisnis di daerah semakin terbuka karena saat ini sudah ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Sebenarnya, peluang bisnis di daerah menjadi bahan diskusi sejak lama, namun baru sekarang ini dipacu ketersediaan infrastruktur.

"Sudah puluhan tahun bicara potensi daerah. Yang beda sekarang infrastruktur yang buat daerah makin mudah dijangkau, bedanya di situ," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi melanjutkan, peluang berikutnya adalah pariwisata dan gaya hidup. Dengan semakin luasnya jaringan telekomunikasi‎ membuat orang tertarik mengunjungi tempat pariwisata untuk aktualisasi diri di sosial media.

"Jaringan fiber optik Palapa Ring yang membawa internet ke seluruh penjuru Tanah Air. Ini makin banyak pelosok yang merasakan jaringan telekomunikasi baik 3G dan 4G," tuturnya.

"Sekarang orang ke mana-mana yang penting selfie, wifie kemudian langsung upload ke FB, WA grup, IG, Twitter dan ini tren kedua yg buat peluang bisnis di daerah khususnya pariwisata dan lifestyle menarik," Jokowi menambahkan,

Belakangan ini, sambungnya, pola konsumsi masyarakat Indonesia mengalami kenaikan dengan adanya digitalisasi. Hal ini akibat perubahan pola gaya hidup yang berubah.

"Digitalisasi menyebabkan pergerakan pola konsumsi dari belanja barang ke pengalaman, wisata, hiburan," ujar dia.

Dia menuturkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen dengan komposisi pertumbuhan restoran dan hotel 5,87 persen. Pergeseran ini harus diperhatikan pemerintah.

"Bukan hanya pola konsumsi yang bergerak, tapi juga pola kerja. Generasi milenial akan tidak sabar duduk terus di kantor, apalagi milenial kelas tinggi semakin mobile. Pola kerja ini dinamakan digital lifestyle," tutup Jokowi.

Tonton Video Pilihan Ini


Bandara Ngurah Rai Tutup, Jokowi Minta Turis Jangan Telantar

Meningkatnya aktivitas Gunung Agung menjadi awas membuat kegiatan transportasi udara terhenti. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta instansi terkait menangani turis yang mobilitasnya terhambat atas penutupan Bandara Ngurah Rai.

Jokowi mengatakan, Kementerian Perhubungan dan Otoritas Bandara harus memperhatikan keselamatan, karena erupsi membahayakan penerbangan. Untuk menghindari hal yang tidak dinginkan, maka bandara terpaksa tutup.

"Kementerian Perhubungan dan otoritas bandara betul-betul memperhatikan keselamatan, ini membahayakan penerbangan dan keselamatan penumpang," kata Jokowi, di saat menghadiri CEO Forum, di kawasan Kuningan, Jakarta, ‎Rabu (29/11/2017).

Jokowi menuturkan, sektor pariwisata harus diperhatikan. Wisatawan harus ditangani dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan alat transportasi alternatif akibat penutupan bandara.

"Pariwisata agar ditangani, sebaiknya jangan sampai tidak terurus, karena bandara ditutup. Saya minta Menteri Perhubungan, gubernur, bupati, menangani ini juga," tutur Jokowi.

‎Selain wisatawan, Jokowi juga mengimbau agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri dan Badan Sar Nasional (Basarnas) menangani pengungsi dengan baik, agar bencana letusan Gunung Agung tersebut tidak memakan korban jiwa.

‎"Saat ini erupsi Gunung Agung masih terjadi, saya minta masyarakat terutama di Bali lebih khusus di sekitar gunung agar tetap tenang, mengikuti saran imbauan pemerintah daerah dan bagi mereka di radius 8-10 meter betul mengungsi untuk keselamatan," ujar Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya