Jangan Katakan Ini Saat Wawancara Kerja

Ingin wawancara kerja berjalan sukses? Jangan katakan 7 hal ini.

oleh Adinda Tri Wardhani diperbarui 30 Nov 2017, 19:30 WIB
Ingin wawancara kerja berjalan sukses? Jangan katakan 7 hal ini.

Liputan6.com, Jakarta Sekeren apa pun CV yang Anda lampirkan dalam surat lamaran, kalau gagal saat wawancara kerja, pupus sudah impian kerja di kantor tersebut. Sukses wawancara kerja adalah kunci dari serangkaian proses mendapatkan pekerjaan. Dalam wawancara kerja, ada aturan tak tertulis yang mesti kita pahami dan patuhi. Itu kalau Anda mau mendapatkan pekerjaan yang Anda lamar.

Aturan tersebut menyangkut hal yang tidak boleh Anda katakan saat wawancara kerja. Apa saja kata-kata itu? Berikut ini di antaranya, menurut DuitPintar.com.

1. “Saya tidak bisa”

Ketika ditanya apakah bisa mengerjakan sesuatu yang di luar job description, jangan pernah bilang “saya tidak bisa” untuk mengawali jawaban. Meski kata-kata itu Anda ucapkan untuk berkata jujur. Sebaiknya, bila merasa “tidak bisa”, ungkapkan dengan cara lain yang lebih diplomatis. Misalnya dengan mengatakan bahwa Anda belum punya pengalaman untuk itu, tapi suka dengan tantangan baru. Karena itu, Anda akan mencoba untuk mengerjakannya. Kalimat itu lebih terdengar positif. Intinya, jangan sampai terlihat menyerah sebelum bertarung. Yang penting usaha dulu.

2. “Saya tidak tahu”

Kita memang tak mungkin tahu segala hal. Tapi, tabu untuk mengatakan “saya tidak tahu” di depan pewawancara kerja, meski tujuannya adalah rendah hati dan tidak mau terlihat sok tahu. Lebih baik katakan “saya tertarik mengetahui itu lebih lanjut di sini”. Atau “saya belum tahu soal itu, mungkin saya dapat mencari tahu di sini". Kata “kurang tahu” juga sebaiknya dihindari. Mengucapkan kurang tahu itu malah menunjukkan bahwa kita tidak mau mengaku bahwa kita tidak tahu.

3. “Saya pernah begini, dan pernah begitu”

Menonjolkan diri saat wawancara kerja itu perlu. Tapi bukan berarti Anda mesti pamer pekerjaan terdahulu. Ceritakan saja prestasi kerja paling tinggi. Misalnya pernah mendapatkan klien yang berkontribusi besar dalam pendapatan perusahaan.

Kalau Anda cerita ke sana kemari soal apa saja yang pernah Anda lakukan sebelumnya, bisa dianggap sok pamer. Mereka justru bisa jadi malas dan menyudahi wawancara kerja sebelum waktunya.

 


4. “Saya pasti cocok”

Ingat, bukan Anda yang menentukan cocok atau tidak di perusahaan. Merekalah yang akan menilai dan memastikan. Mungkin Anda berusaha meyakinkan mereka dengan mengatakan hal itu. Tapi percayalah, kalau Anda cocok, pasti akan diterima. Jawab saja pertanyaan si pewawancara dengan sebaik-baiknya.

5. “Bos saya dulu....”

Curhat masalah kerjaan sebelumnya bukanlah ide bagus. Sebaliknya, hal itu malah membuat si pewawancara waswas. Pewawancara juga mungkin akan berpikir Anda tidak bisa mengatasi tantangan di tempat kerja. Alhasil, nilai Anda akan berkurang di mata mereka.

6. “Pekerjaan ini bagus untuk jadi batu pijakan”

Begitu kalimat tersebut keluar, lebih baik segera hapus nomor telepon perusahaan ini di daftar kontak Anda. Karena pasti Anda tidak akan dihubungi lagi. Di mana-mana, perusahaan ingin merekrut pegawai dalam jangka panjang. Kalau Anda bilang kerjaan itu hanya jadi batu pijakan Anda sudah pasti tak akan diterima.

7. “Saya tidak ada pertanyaan”

Saat sesi wawancara kerja hampir selesai, biasanya sang pewawancara bertanya apakah ada pertanyaan. Sebaiknya Anda mengajukan pertanyaan.

Apa iya benar-benar tidak ada pertanyaan? Tanyakan soal jenjang karier untuk menunjukkan bahwa Anda berambisi untuk bekerja keras agar karier cepat meningkat. Yang juga penting, tanyakan soal hak-hak pekerja. Misalnya BPJS, cuti, serta dana pensiun. Rugi kalau keterima tapi ternyata banyak hak yang dilanggar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya