Aroma Perserikatan yang Menguat di Liga 1 Musim Depan

PSMS, Persebaya, dan PSIS promosi ke Liga 1 musim depan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 29 Nov 2017, 17:15 WIB
Pemain Persebaya merayakan kemenangan usai menumbangkan PSMS Medan di Final Liga 2 Indonesia di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (28/11). Persebaya unggul 3-2 atas PSMS Medan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kemarin, stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung jadi tempat bersejarah bagi tiga klub besar Indonesia. Persebaya Surabaya, PSMS Medan, dan PSIS Semarang memastikan diri promosi ke Liga 1.

Persebaya keluar sebagai juara Liga 2 2017 usai menang 3-2 atas PSMS di final yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (28/11/2017). PSMS jadi runner up, sedangkan PSIS lolos dengan status peringkat ketiga setelah menundukkan Martapura FC 6-4.

Bicara soal bersejarah, sesungguhnya Persebaya, PSMS, dan PSIS juga punya sejarah dalam sepak bola Indonesia. Sejak era perserikatan, ketiga tim ini pernah menyabet gelar juara. Sebelumnya, jawara-jawara perserikatan sudah lebih dulu bersaing di Liga 1 2017 seperti, Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura. 

Persebaya bahkan mengoleksi 6 gelar juara perserikatan, termasuk ketika nama mereka masih SIVB Surabaya. PSMS sudah mengumpulkan lima gelar perserikatan, sedangkan PSIS sekali merasakan juara.

Tak salah bila yang promosi ke Liga 1 berstatus tim-tim besar. Ketiga klub tersebut juga memiliki basis suporter yang luar biasa. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyadari kehadiran ketiganya membuat rating Liga 1 bakal melonjak drastis musim depan.


Nilai Tinggi Liga 1

"Semua orang punya penilaian, tiga klub yang promosi memiliki sejarah panjang di sepak bola negeri ini. Kita berharap kehadiran tiga klub yang baru pomosi ini memberikan nilai tinggi untuk Liga 1 2018 dalam hal kualitas kompetisi dan industri sepak bola," ucap Joko Driyono.

Foto dok. Liputan6.com

Di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia, Persebaya sudah dua kali juara. Bajul Ijo, yang sempat hilang di kompetisi Indonesia, namanya dipulihkan, kemudian bangkit dari Liga 2 untuk promosi ke Liga 1.

Sementara itu, PSMS, setelah era perserikatan, tim berjulukan Ayam Kinantan ini belum merasakan juara, baik saat era Ligina maupun Indonesia Super League. Ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola Sumatera Utara, setelah tahun lalu sempat menjadi juara Piala Kemerdekaan.

Mahesa Jenar, sebutan PSIS, yang merebut tiket terakhir ke Liga 1, pernah sekali menjuarai Liga Perserikatan. PSIS pernah sekali menjuarai Piala Soeratin dan Divisi Utama Liga Indonesia.

Pencinta sepak bola tanah air tentu tidak sabar menyaksikan persaingan di Liga 1 musim depan. Dengan segala kekurangannya selama Liga 1 2017, semua berharap banyak perbaikan terjadi di kompetisi kasta tertinggi Indonesia tersebut pada 2018.


Sederet Bigmatch Menanti

Sederet partai bigmatch sudah menanti untuk kompetisi musim depan. Suporter-suporter yang luar biasa bakal mendukung tim kesayangan mereka di lapangan, tentu bukan dengan tindakan anarkis.

Foto dok. Liputan6.com

Pertemuan duo rival Persebaya dan Arema FC bakal bisa disaksikan musim depan. Selain itu, ada laga El Clasico lain yang mempertemukan PSMS dengan Persib Bandung. Partai Persija Jakarta kontra Persebaya juga patut ditunggu.

Meski kedatangan tiga tim bersejarah, Liga 1 harus kehilangan salah satu klub besarnya, Semen Padang. Tim berjulukan Kabau Sirah itu mesti terdegradasi ke Liga 2 bersama Persegres Gresik United, dan Persiba Balikpapan.

Namun, fakta tersebut tidak mengurangi persaingan sengit Liga 1 2018. Selamat datang Persebaya, PSMS, dan PSIS di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya