Lengser di Jakarta, Djarot Saiful Hidayat Maju di Pilkada Kaltim?

Banyak spekulasi yang bermunculan, termasuk Djarot Saiful Hidayat yang bakal maju menjadi calon gubernur (cagub) di Pilkada Kaltim.

Oleh JawaPos.com diperbarui 29 Nov 2017, 16:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberi keterangan saat perpisahan dirinya di Balaikota DKI Jakarta, Minggu (15/10). Pelepasan Djarot berlangsung meriah dengan iring-iringan delman serta sambutan masyarakat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Balikpapan - Ada kabar terbaru dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Kini, ia memimpin Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Timur, sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua. Kehadiran Djarot disinyalir juga bakal ikut bertarung di pilkada provinsi setempat.

Pada Selasa, 28 November 2017, Djarot menggelar rapat di Balikpapan. Banyak spekulasi yang bermunculan, termasuk Djarot yang bakal maju menjadi calon gubernur (cagub) di Pilkada Kaltim.

Sebelumnya, dia menjadi Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kaltim menggantikan Dody Rondonuwu yang dipenjara 24 bulan karena kasus dugaan korupsi berjemaah di DPRD Bontang periode 2000-2004.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kehadirannya di Balikpapan bertujuan konsolidasi partai. Sebab, masalah hukum ketua Dody telah berkekuatan hukum tetap. Jadi, kekosongan jabatan itu mesti cepat diisi.

Ketua DPP Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP tersebut menyebutkan, konsolidasi itu membahas persiapan Pilkada Kaltim, Pemilihan Bupati Penajam Paser Utara (PPU), dan mencari ketua DPD PDIP Kaltim yang definitif.

Dia menegaskan, pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kaltim merupakan sarana menuju pemilihan presiden (pilpres). "Pertengahan Desember nama calon (gubernur--red) kami sampaikan. Sekarang kami masih mempersiapkan dulu," ucap Djarot saat ditemui di Kantor DPD PDIP Balikpapan, Selasa, 28 November 2017.

Menurut dia, Pilkada Kaltim semakin dinamis setelah Ketua DPD Golkar Kaltim Rita Widyasari menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi karena kasus dugaan suap dan gratifikasi. Terlebih, Rita masih ditahan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga sekarang.

PDIP, lanjut Djarot Saiful Hidayat, selalu memantau perkembangan politik di Benua Etam--julukan Kaltim. Bagaimana peluang Kapolda Kaltim, Irjen Safaruddin, yang digadang didukung PDIP? Djarot mengaku belum tahu.

Baca berita menarik dari Jawapos.com lain di sini.

Simak video pilihan berikut ini:


Peluang Djarot

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyapa warga dalam acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017, di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Apakah dia yang akan maju jadi calon gubernur? Djarot menegaskan, hal itu urusan DPP. Yang jelas, kata dia, di Kaltim banyak kader potensial yang bisa disorong. Sampai kapan Djarot menjadi Plt? "Sampai PDI Perjuangan memenangi pilgub Kaltim," ucap Djarot.

Ditanya tentang kriteria cagub dari PDIP? Djarot menjelaskan, Kaltim merupakan daerah yang menjadi masa depan energi di Indonesia. Dengan begitu, calon tersebut harus bisa mengelolanya dengan baik. Terutama masalah kerusakan lingkungan.

Soal peluang Djarot maju di Pilkada Kaltim, menurut Ketua DPC PDIP Balikpapan Thohari Aziz, Djarot tak bakal maju di pesta demokrasi di Benua Etam. Sebab, Djarot tidak mendaftar dalam penjaringan cagub di PDIP. Terlebih saat ini sudah fase fit and proper test.

Sejumlah nama besar telah mendaftar di PDIP. Mereka adalah Bupati Kukar nonaktif Rita Widyasari, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, mantan Bupati Berau Makmur HAPK, Bupati PPU Yusran Aspar, mantan Bupati Kutim Isran Noor, mantan Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam, Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin, serta mantan Wagub Kaltim Farid Wadjdy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya