Sri Mulyani: Belum Ada Keputusan Soal Dirjen Pajak Baru

Pemerintah menggelar rapat Tim Penilai Akhir (TPA) untuk menentukan calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Nov 2017, 17:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Rabu (8/11/2017). (Fiki/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan belum ada nama yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA) Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, nama yang akan menduduki jabatan eselon I di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tersebut akan diumumkan setelah adanya keputusan.

Namun Sri Mulyani menyatakan belum ada hasil apa-apa dari rapat TPA siang ini. "Nanti saja ya, kalau sudah keluar (namanya). (Belum ada keputusan?) Belum," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Sebelumnya, pemerintah menggelar rapat Tim Penilai Akhir (TPA) untuk menentukan calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak. Hal ini menyusul akan masuknya masa purna bakti Dirjen Pajak saat ini, Ken Dwijugiasteadi.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur mengatakan, dalam rapat TPA yang digelar di Istana siang ini dihadiri oleh berbagai macam institusi, mulai dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

‎"Ada beberapa, ada Kemenhan, lumayan banyak, salah satunya dari Kementerian Keuangan, ada Pajak, ada badan, ada staf ahli, itu," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Asman menyatakan, saat ini setidaknya ada tiga nama yang masuk dalam daftar pencalonan Dirjen Pajak. Namun dia enggan menjelaskan secara detail siapa saja nama yang masuk daftar tersebut.

"Namanya belum. Masing-masing itu 3 nama, masing-masing jabatan itu 3," kata dia.

Menurut dia, TPA hari ini belum tentu langsung menetapkan satu nama untuk menggantikan Ken. Jika nantinya belum ada nama yang dianggap pas menjadi Dirjen Pajak baru, maka sementara jabatan tersebut diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

"Tergantung TPA nanti, ada yang diputuskan ada yang enggak. (Dilantik) setelah serah terima jabatan berakhir. (Pengganti sementara) Biasanya Plt," tandas dia.

Tonton Video Pilihan Ini:


Presiden Sudah Kantongi Nama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mengantongi nama calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementer‎ian Keuangan. Presiden rencananya akan melakukan seleksi tersebut pada siang ini (29/11/2017).

"Dirjen Pajak siang ini dibahas TPA (Tim Penilai Akhir)," kata Jokowi saat menghadiri CEO Forum di kawasan Kuningan, Jakarta, hari ini.

Sebelumnya, berdasarkan sumber Liputan6.com, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah mengusulkan tiga nama calon Dirjen Pajak kepada Presiden.

Informasi terakhir dari Tim Ahli Wakil Presiden RI, Sofjan Wanandi memastikan bahwa Jokowi menunjuk langsung Robert Pakpahan sebagai Dirjen Pajak baru menggantikan Ken Dwijugiasteadi.

Sri Mulyani ketika dikonfirmasi pun masih pelit bicara mengenai sosok Dirjen Pajak baru. Dia baru akan memberi penjelasan setelah ditetapkan oleh Presiden Jokowi.

"Berita itu saya tidak ada komentar. Bagi pemerintah, Presiden nanti disampaikan Menteri Keuangan adalah apabila sudah ada penetapan dari Presiden. Jadi, saya tidak berkomentar terhadap rumor," kata dia di DPR RI Jakarta, Jumat (23/11/2017).

Menurut Sri Mulyani, mekanisme pemilihan Direktur Jenderal Pajak dilakukan seperti biasa. Untuk diketahui, masa bakti Ken Dwijugiasteadi sebagai PNS dan Dirjen Pajak akan berakhir pada akhir bulan ini.

"Mekanismenya seperti biasa, disampaikan kepada Presiden. Kemudian mekanisme Tim Penilai Akhir (TPA) dilakukan oleh Presiden, dipimpin oleh Presiden," jelas dia.

Terkait pemilihan Dirjen Pajak, Sri Mulyani mengatakan akan tetap menjaga kinerja Direktorat Jenderal Pajak supaya tetap fokus. Terlebih, ini sudah berada di akhir tahun.

"Pokoknya kita akan tetap menjaga keberlangsungan Direktorat Jenderal Pajak tetap bisa berjalan secara fokus karena ini masa yang sangat kritis akhir tahun. Namun, sistem tetap dijaga. Kita juga berkoordinasi semua pimpinan di Direktorat Jenderal Pajak," tutur dia.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya