Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengguna laptop HP dilaporkan telah melayangkan kritik pada perusahaan asal Amerika Serikat itu. Alasannya, HP disebut telah membenamkan software bawaan tanpa persetujuan pengguna.
Sebenarnya, software semacam ini memang kerap dibenamkan perusahaan pada produk besutannya. Akan tetapi, sofware bawaan HP ini ternyata mempengaruhi kinerja laptop sehingga membuatnya menjadi lemot.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Digital Trends, Rabu (29/11/2017), software yang dimaksud para pengguna adalah versi terbaru HP Touchpoint Manager. Sebelumnya, layanan ini berdiri sendiri dan digunakan administrator untuk mengontrol perangkat.
Akan tetapi, HP kemudian merilis layanan ini menjadi bagian platform Devices-as-a-Service (Daas) miliknya, dan menghentikan versi mandirinya. Akan tetapi, kini aplikasi itu ternyata hadir di sejumlah perangkat laptop milik pengguna.
"Saya menemukan software ini ada di PC saya dan jelas tanpa pemberitahuan sebelumnya," tutur salah seorang pengguna di kolom laporan situs resmi HP. Banyak pula pengguna mengeluhkan software ini tiba-tiba muncul begitu saja di perangkatnya.
Selain kemunculannya yang tiba-tiba, HP Touchpoint Analytics Client yang ada bersama di HP Touchpoint Manager dilaporkan turut mempengaruhi kinerja perangkat. Salah seorang pengguna melaporkan, software ini ternyata mengonsumsi banyak memori di perangkatnya.
"Di Task Manager, saya dapat melihat software ini tiba-tiba aktif dan menghentikan fungsi lain. Software ini juga mengakibatkan banyak perubahan dari anti-malware service executable dan local system," tulis salah seorang pengguna.
HP sendiri saat ini belum berkomentar terkait keluhan yang dialami pengguna produk besutannya. Namun untuk mengatasinya, pengguna dapat menghapus software ini.
HP Sempat Umbar Kehadiran Laptop Bertenaga Snapdragon 835
Sebelumnya, HP juga dilaporkan secara tak sengaja telah mengungkap kehadiran laptop bertenaga Snapdragon 835. Hal ini diketahui dari laman resmi perusahaan tersebut beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi, laptop ini memiliki layar 12 inci dengan kode produk 2US29AV. Meski lamannya sudah dihapus, informasi itu memperlihatkan laptop ini didukung SD835--yang merujuk Snapdragon 835.
Untuk spesifikasi lain, laptop ini memiliki RAM 4GB dengan memori Universal Flash Storage (UFS) 128GB. Namun laporan lain menyebut ada pula model lain yang dibekali RAM 8GB dan UFS 256GB.
Sekadar informasi, Microsoft dan Qualcomm memang telah mengumumkan akan ada laptop Windows 10 bertenaga Snapdragon 835. Laptop yang dibesut Asus, HP, dan Lenovo ini juga akan dibekali modem LTE X16.
Perusahaan juga menyebut laptop Windows 10 yang menjalankan chipset Snapdragon akan tersedia dalam opsi enam inci, 10 inci, dan 14 inci. Baik Microsoft dan Qualcomm juga telah berbicara dengan sejumlah operator untuk melakukan uji coba.
(Dam/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement