Liputan6.com, Gorontalo - Unit Manager Communication & CSR MOR VII Pertamina, M. Roby Hervindo akhirnya buka suara terkait protes berlarut emak-emak di Gorontalo. Ia mengatakan, volume liquified petroleum gas atau LPG 3 kg yang disalurkan di Kabupaten Gorontalo sebesar 10.640 tabung per hari.
Pihak PT Pertamina (Persero) mengklaim, pasokan elpiji isi tabung tiga kilogram untuk Provinsi Gorontalo tetap aman dan terkendali. Jumlah tersebut, kata dia, sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, yakni 9.788 MT (metrik ton) per tahun.
"Tidak terjadi pengurangan pasokan ke Kabupaten Gorontalo," kata Roby dalam rilisnya yang dikirimkan ke Liputan6.com, Rabu (29/11/2017).
Tak hanya untuk pasokan, lanjut Roby, Pertamina juga menjamin harga LPG 3 kg di Kabupaten Gorontalo juga masih normal. Di mana harga di tingkat pangkalan sudah sesuai dengan ketentuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, yakni sebesar Rp 18.000 untuk wilayah ring 1 dan pada wilayah ring 2 per tabung seharga Rp 20.000.
"Itu Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg di Kabupaten Gorontalo," terang Roby.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengimbau agar masyarakat khususnya emak-emak di Kabupaten Gorontalo, tidak panik dengan adanya isu kelangkaan elpiji yang malah akan memicu pembelian lebih besar dari kebutuhan normal sehari-hari.
Dan untuk membeli elpiji 3 kg, masyarakat sebaiknya ke pangkalan resmi Pertamina agar dapat membeli dengan harga sesuai HET. Karena Pertamina, kata Roby, tak dapat mengontrol ketersediaan dan harga elpiji di tingkat pengecer.
"Karena pengecer bukan lembaga penyalur resmi Pertamina,” ujarnya.
Saat ini, ungkap Roby, sudah terdapat tiga agen dan 804 pangkalan yang mendistribusikan LPG 3 kg guna memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah Gorontalo.
Meski demikian, ia berharap masyarakat yang seharusnya tidak menggunakan LPG bersubsidi agar menggunakan LPG nonsubsidi. Untuk itu, Pertamina menyediakan pilihan produk LPG non-subsidi, yaitu Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg yang sudah tersedia di wilayah Gorontalo.
"Sesuai dengan peraturan pemerintah, LPG 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan rentan miskin, serta usaha kecil menengah (UKM)," ungkapnya.
Apabila terdapat indikasi penggunaan dan penyaluran LPG tidak tepat sasaran, masyarakat juga diimbau dapat melapor ke kepolisian setempat atau ke Contact Center Pertamina 1-500-000.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Emak-Emak Rela Tidur di Pangkalan
Sudah beberapa pekan terakhir ini pangkalan LPG 3 kg sering ramai dikunjungi banyak warga, kebanyakan yang memenuhi pangkalan di beberapa titik di wilayah Kabupaten Gorontalo itu yakni ibu-ibu rumah tangga yang rela tidur di pangkalan demi mendapatkan tabung gas isi 3 kg.
Pantauan Liputan6.com, mulai sejak pagi hari setiap pangkalan di beberapa titik di Kabupaten Gorontalo, mereka menunggu mobil Pertamina yang datang mengantarkan tabung LPG. Tak hanya pagi hari, bahkan sampai di tengah malam pun mereka tetap menunggu,
"Kami dari pagi menunggu demi mendapatkan bagian membeli tabung LPG 3 kg, meski rela menunggu berjam-jam, bahkan dari kami ada yang sambil tertidur di pangkalan," ujar Airaning Kuengo, salah satu ibu rumah tangga.
Ia menambahkan, sejak dari pagi sudah berada di pangkalan. Dia menunggu mobil Pertamina untuk mengantar tabung LPG, bahkan sampai tertidur.
"Kami sangat membutuhkan itu, apalagi untuk para ibu-ibu yang mempunyai usaha rumah makan. Mereka berharap pasokan segera lancar seperi biasa, karena kondisi ini juga sangat mengganggu aktivitas kami sehari-hari demi mendapatkan tabung gas," ia menandaskan.
Advertisement