Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) membukukan kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp 11,8 triliun hingga Oktober 2017. Angka ini mencapai 91 persen dari target kontrak dihadapi di tahun 2017 sebesar Rp 12,92 triliun.
Order Book saat ini terdiri atas kontrak baru senilai Rp 6,2 triliun dan kontrak bawaan (carry over) tahun lalu sebesar Rp 5,6 triliun.
Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo menjelaskan, pencapaian yang membanggakan ini didasari pada komitmen seluruh jajaran manajemen untuk fokus pada marjin dan mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi.
Baca Juga
Advertisement
"Kontribusi terbesar pencapaian kontrak baru tersebut adalah dari proyek-proyek swasta sebesar 63 persen, kemudian BUMN sebesar 24,6 persen dan pemerintah sebesar 12,4 persen," jelas dia dalam keterangannya, Kamis (29/11/2017).
Beberapa proyek kontruksi yang telah diperoleh hingga Oktober 2017 antara lain; Apartemen Arandra Residences Jakarta, Hotel & Resort Pullman Mandalika Lombok, Apartemen Grand Ostello Jatinangor, Rumah Sakit Pelabuhan Palembang.
Kemudian Tamansari Urbano Bekasi, Transmart Sidoarjo, Trans Studio Cibubur, Jakarta International Equestrian Park Pulomas Jakarta Timur, Gedung Mabes Polri Sisi Barat, Gedung Telkom Manyar, Apartemen Tamansari Iswara di Bekasi, Stasiun LRT Jakarta Koridor 1 Jakarta, Apartemen B Residence, Relokasi Rumah Dinas TNI AU – Halim, Transmart Jember dan Pembangunan Rumah Susun Sewa Banten, Jabar & DKI Jakarta.
Terhadap kinerja Revenue/ Penjualan (Non KSO), WIK membukukan Rp 3 triliun atau naik 103 persen dari tahun sebelumnya dan ini berkontribusi meningkatkan laba bersih menjadi Rp 208 miliar. Diproyeksikan hingga Desember 2017, laba bersih perseroan menjadi Rp 286 miliar.
Pencatatan saham
Hari ini, WIKA Gedung WIKA Gedung berencana mencatatkan saham perdananya (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan kode saham WEGE, WIKA Gedung akan melepas 2,87 miliar lembar saham baru atau setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
WIKA Gedung akan menjadi emiten ke-30 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017.
Dana perolehan dari IPO nantinya akan digunakan sebesar 70 persen, untuk ekspansi usaha serta sebesar 30 persen akan dipergunakan untuk kebutuhan modal kerja.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WIKA Gedung) merupakan salah satu anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang berdiri pada 24 Oktober 2008.
Advertisement