Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren pelemahan. Sehingga, pada perdagangan saham kali IHSG diproyeksi melemah.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan, IHSG akan berada pada support 6.042 dan resistance 6.074.
Baca Juga
Advertisement
"Pergerakan jenuh yang cenderung terkonsolidasi negatif ini masih akan menghantui IHSG dengan rentan 6.042-6.074," kata dia di Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG juga ditutup melemah. IHSG susut 0,15 persen ke level 6.061,37. Padahal, indeks sektor tambang menguat cukup tinggi sebanyak 1,63 persen.
Namun, itu tak cukup menahan pelemahan IHSG yang terbebani sektor konsumer yang turun 0,83 persen dan keuangan 0,69 persen.
"Optimisme investor terhadap pembentukan holding BUMN yang telah dipastikan menjadi pemicu penguatan mayoritas emiten tambang," ungkap dia.
Sementara, bursa di Asia ditutup variatif. Dia mengatakan, pelaku pasar tengah menyoroti situasi di Korea Utara.
"Investor mempertimbangkan peluncuran rudal terbaru dari Korea Utara," tambahnya.
Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Timah Tbk (TINS).