Liputan6.com, Jakarta - Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto tiba di Gedung KPK. Rencananya, Setya Novanto akan menjalani pemeriksaan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait dugaan pelanggaran etik.
Pemeriksaan oleh MKD akan dilakukan di Gedung KPK lantaran status Setya Novanto sebagai tersangka korupsi.
Advertisement
Setya Novanto yang tiba dengan menggunakan rompi tahanan KPK berwarna oranye tidak memberikan keterangan apa pun. Termasuk soal agenda pemeriksaan dugaan pelanggaran etik oleh MKD.
Tak seperti biasanya, kali ini Setya Novanto tersenyum saat memasuki gedung KPK. Padahal biasanya, Ketua DPR itu selalu terlihat lesu saat tiba maupun meninggalkan markas antirasuah.
Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, pemeriksaan terhadap Setnov di Gedung KPK lantaran status Ketua DPR tersebut sebagai tersangka. Rencananya, pemeriksaan akan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Febri tak bisa menjelaskan lebih jauh terkait pemeriksaan MKD DPR untuk Setnov besok. Namun, dia membenarkan pemeriksaan terkait pelanggaran etik yang diduga dilakukan Ketua Umum Partai Golkar non-aktif tersebut.
"Ya, itu surat (soal pelanggaran etik) yang kita terima. Untuk poin-poinnya ditanyakan ke MKD. Kita porsinya lebih pada memfasilitasi MKD besok untuk melakukan pemeriksaan itu, di kantor KPK," kata dia.
Sekadar informasi, terdapat laporan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Setya Novanto. Setnov diduga melanggar sumpah jabatan sebagai Ketua DPR lantaran terjerat kasus korupsi e-KTP.
Siap Limpahkan Berkas
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan sempat mengatakan, penyidik KPK sudah merampungkan berkas penyidikan tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang melibatkan Setnov.
Meski berkas penyidikan sudah lengkap, KPK belum melimpahkan berkas tersebut ke penuntutan. Alasan yang dikemukakan Basaria lantaran tim penyidik masih harus memeriksa saksi dan ahli meringankan seperti yang diminta oleh pihak Setnov.
Menurut Basaria, jika pemeriksaan saksi dan ahli selesai, pihaknya tak akan menunggu lama untuk melimpahkan berkas tersebut. Saat ditanya akankah melimpahkan berkas pada pekan depan, Basaria mengaku akan mengusahakannya.
"Ya kami usahakanlah ya," ujar Basaria di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).
Sementara itu, Basaria mengatakan, jika para saksi dan ahli yang meringankan tetap tak memenuhi panggilan penyidik KPK, maka pihak KPK akan langsung melimpahkan berkas penyidikan Setnov tanpa harus menunggu keterangan para saksi dan ahli.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement