Liputan6.com, Jakarta Pengurus DPD I Partai Golkar juga meminta izin kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar.
Sebelum bertemu JK, pengurus DPD I telah melakukan safari politik kepada Presiden Jokowi.
Advertisement
"Pukul 14.00 WIB (bertemu) sama Wapres di Jalan Diponegoro. Agenda sama kayak ketemu Presiden Jokowi," ujar Ketua DPD I Jawa Barat Dedi Mulyadi kepada Liputan6.com, Kamis (30/11/2017).
Sebelumnya, Pengurus DPD I Partai Golkar telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, rencana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai beringin dibahas dalam pertemuan ini.
Para pengurus DPD I Golkar juga meminta izin Jokowi untuk mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon Ketua Umum Golkar. Pasalnya, kini Airlangga masih menjabat Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja.
Tak hanya Airlangga yang menjadi kandidat Ketua Umum Golkar. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mulai mengindikasikan kesiapannya menjadi pemimpin tertinggi partai berlogo beringin.
Dia digadang menjadi salah satu kandidat kuat pengganti Setya Novanto, Ketua Umum Golkar yang tengah ditahan KPK.
Perpindahan pucuk pimpinan Golkar terbuka setelah menguatnya wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Kalau itu ya dikehendaki oleh seluruh keluarga besar Partai Golkar, utamanya para pimpinan tingkat provinsi dan kabupaten atau kota dan ada ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, maka tentu saya siap," ujar Idrus Marham di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Janji Idrus Marham
Idrus Marham mengaku siap maju menjadi Calon Ketua Umum (Caketum) apabila musyawarah nasional luar biasa atau munaslub jadi diselenggarakan. Idrus menyatakan memiliki komitmen membesarkan Partai Golkar.
Dia mengatakan, telah membuktikan dengan kiprahnya selama ini berada dalam partai berlambang beringin ini. Biar terpilih, Idrus berencana melanjutkan sisa kepemimpinan Setya Novanto.
Sebab, Golkar akan menghadapi agenda politik besar Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 mendatang. Idrus ingin mempersiapkan Golkar menyambutnya.
"Yang namanya melanjutkan berarti seluruh program, seluruh kegiatan kepengurusan yang ada harus kita efektifkan sedemikian rupa untuk melakukan gerakan yang ada," jelas Idrus Marham.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement