Google Rilis Datally, Aplikasi Penghemat Kuota di Android

Pengguna dapat menghemat rata-rata data hingga 30 persen dari pemakaian internet dengan aplikasi Datally.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 30 Nov 2017, 15:00 WIB
VP Next Billion Users Google Caesar Sengupta saat peluncuran Datally (liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Google kembali meluncurkan aplikasi terbarunya untuk pengguna Android di Indonesia. Aplikasi bernama Datally ini hadir untuk membantu pengguna memantau dan mengontrol pemakaian internet di perangkat.

Kehadiran aplikasi ini tak lepas dari riset yang dilakukan Google terhadap pengguna smartphone di Indonesia. Berdasarkan riset, pengguna smartphone ternyata sangat memperhitungkan penggunaan kuota internetnya.

"Pengguna kerap merasa smartphone-nya menyedot internet, tapi tak mengetahui pemakaian kuota internetnya untuk apa. Untuk itu, Datally hadir agar pengguna tahu dan mengontrol pemakaian internetnya," ujar VP Next Billion Users Google Caesar Sengupta saat peluncuran Datally di Jakarta, Kamis (30/11/2017).

"Pengguna dapat menghemat rata-rata data hingga 30 persen dari pemakaian internet dengan Datally. Jadi, dari 30 persen itu pengguna dapat memakainya untuk kebutuhan lain," ujarnya menjelaskan.

Adapun cara kerja Datally adalah mematikan kuota internet yang kerap dipakai sebuah aplikasi secara diam-diam (background). Setelah itu, pengguna dapat mengatur penggunaan kuota itu ke aplikasi lain yang lebih penting.

Fitur lain yang juga ditawarkan oleh aplikasi ini pencarian Wi-Fi di sekitar pengguna. Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna smartphone dapat mengetahui jaringan Wi-Fi yang berada di dekatnya.

"Fitur ini nantinya berfungsi mirip Waze, sebab pengguna dapat memberikan penilaian mengenai kualitas jaringan Wi-Fi di suatu tempat dan membantu pengguna lain mendapatkan jaringan yang lebih baik," tuturnya.


Bagian dari Next Billion Users

Sekadar informasi, Datally merupakan bagian dari program Next Billion Users Google. Program ini merupakan upaya dari raksasa internet itu untuk menghadirkan layanan internet yang lebih baik di negara-negara berkembang.

Menurut Caesar, Google memprediksi penguna internet di masa depan akan banyak berasal dari negara-negara berkembang. Karenanya, Google terus berupaya untuk menghadirkan aplikasi dan layanan yang mendukung pertumbuhan tersebut.

"Kami percaya satu miliar pengguna layanan Google selanjutnya berasal dari Indonesia, India, Brasil, dan Filipina. Untuk itu, kami terus berinovasi dan mendorong pertumbuhan penggunaan internet di wilayah tersebut," ujarnya.

Khusus di Indonesia, Google sebenarnya baru saja mengumumkan kehadiran Google Station, sebuah hotspot Wi-Fi yang cepat, aman, dan mudah digunakan. Rencananya internet cepat Google ini bakal hadir tahun ini di ratusan lokasi di Jawa dan Bali.

Kedua, Google membuat asisten virtualnya yang ada di aplikasi chatting Google Allo bisa bicara dalam Bahasa Indonesia. Dengan begitu, pengguna di Indonesia bisa memerintah asistennya dengan Bahasa Indonesia seperti bicara dengan teman.

(Dam/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya