Digempur Kompetitor, Amazon Web Services Makin Gencar

AWS kini banyak memiliki pesaing besar mulai dari Microsoft, Google, Alibaba, Oracle, dan IBM.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Nov 2017, 16:30 WIB
Head of Southeast Asia Amazon Web Services, Nick Walton di acara AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat, Rabu (29/11/2017). (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Las Vegas - Amazon Web Services (AWS) adalah salah satu perusahaan penyedia platform cloud computing terbesar di dunia. Ketimbang merasa terintimidasi, AWS justru lebih fokus mengembangkan inovasi baru untuk konsumennya.

Head of Southeast Asia AWS, Nick Walton, menilai AWS lebih maju daripada para kompetitornya. Menurutnya, perusahaan-perusahaan teknologi besar yang lain mencoba untuk membuat apa yang telah dilakukan AWS dalam 10 tahun terakhir.

"Kami tidak kaget ketika melihat yang lain mencoba melakukan apa yang kami lakukan dalam 10 tahun terakhir ini. Kami akan terus melanjutkan pekerjaan kami, seperti yang dilihat pagi ini, kami punya banyak services (baru AWS). Kami akan terus berinovasi," jelasnya pada sesi wawancara AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat, Rabu (29/11/2017).

Kehadiran para pesaingnya itu, kata Walton, justru memberikan keuntungan kepada para konsumen. Mereka memiliki banyak pilihan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhannya.

Kendati demikian, Walton menegaskan, AWS memiliki serangkaian keunggulan yang dapat menarik minat para konsumen baik dari kalangan startup atau perusahaan besar. Dukungan mitra dan pengalaman konsumen yang puas dengan layanan AWS dinilai menjadi keunggulan layanannya.

Walton sadar, persaingan di dalam industri tidak bisa dihindari. Namun, mengingat rekam jejaknya sebagai sebuah perusahaan sukses selama ini, AWS optimistis tidak akan gugur di dalam persaingan jika terus berinovasi. Perusahaan juga tidak akan lengah dengan persaingan yang ada sekarang.

"Kami peduli dengan kompetisi itu. Kami tidak naif seperti menyanggah adanya kompetisi. Amazon telah menghadirkan berbagai layanan untuk konsumen dan kami akan terus melakukan itu," ungkap Walton.

 


Microsoft hingga Alibaba Jadi Rival

Berdasarkan data Gartner yang dikutip oleh Fortune pada Juni 2017, AWS menduduki posisi nomor satu sebagai penyedia layanan cloud. Posisi tiga besar lainnya ditempati oleh Microsoft dan Google. Alibaba, Oracle, dan IBM kini juga diperhitungkan sebagai kompetitor AWS.

AWS sendiri adalah anak usaha raksasa e-Commerce Amazon.com, yang menyediakan cloud computing on-demand untuk startup, perusahaan besar dan pemerintah. AWS memiliki berbagai layanan termasuk komputasi, storage, jaringan, database, analisis, Artificial Intelligent (AI), IoT, mobile dan tool untuk developer.

Amazon Aurora merupakan layanan dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah AWS. Amazon Aurora adalah mesin database relasional yang mengombinasikan kecepatan dan keandalan dari database komersial high-end dengan kesederhanaan dan efektivitas biaya dari database open source.

Penyedia layanan streaming dan video on-demand, Netflix, merupakan salah satu pengguna Amazon Aurora. "Aurora merupakan layanan dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah AWS. Konsumen sangat menyukai arsitekturnya," kata CEO AWS, Andy Jassy.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya