Bandung - Pelatih Siliwangi Bandung, Ali Budimansyah, mengatakan absennya CLS Knights Surabaya membuat persaingan di Indonesia Basketball League (IBL) 2017-2018 menjadi kurang menantang.
Baca Juga
Advertisement
IBL musim ini diikuti 10 tim yang terdiri dari ASPAC Jakarta, Pelita Jaya Jakarta, Satria Muda Pertamina Jakarta, NSH Jakarta, Garuda Bandung, Pasific Caesar Surabaya, Siliwangi Bandung, Bima Perkasa Yogyakarta, Satya Wacana Salatiga, dan HangTuah Sumatera Selatan. CLS Knights, yang jadi kampiun IBL 2016, memilih untuk absen.
Klub asal Surabaya itu absen di IBL 2017-2018 karena tak mampu mengikuti aturan baru yang mengharuskan semua klub peserta berbadan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Hal tersebut berbenturan dengan bentuk yang sudah lama dipertahankan CLS, yang merupakan klub dengan status yayasan.
"Mungkin buat klub-klub lain (absennya CLS Knights di IBL musim ini) agak menguntungkan. Akan tetapi, kalau buat saya agak disayangkan karena membuat atmosfer persaingan di IBL jadi berkurang," kata Budi kepada wartawan di Bandung, Kamis (30/11/2017).
"Dengan tidak adanya CLS saya sangat menyayangkan. Sebab, saya juga sangat ingin menghadapi dan menantang CLS di IBL musim ini. Akan tetapi, ini kan dinamika sebuah liga. Ada yang datang dan pergi, jadi ini suatu proses yang wajar-wajar saja," ucap Budi.
Absen dari IBL 2017-2018 membuat CLS Knights Surabaya kini memilih untuk berkompetisi di Asean Basketball League. Klub asuhan pelatih Koko Heru Setyo Nugroho menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berlaga di kompetisi basket level Asia Tenggara itu.