Ini 9 Aturan 'Ketat' Bagi Putri Kerajaan Inggris

Sama seperti Kate Middleton, calon istri Pangeran Harry, Meghan Markle harus tunduk pada sejumlah protokol Kerajaan Inggris.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Des 2017, 08:00 WIB
Pangeran William dan Kate Middleton serta kedua anak mereka, Pangeran George dan Putri Charlotte tiba di bandara Tegel, Berlin, Rabu (19/7). Menjalani tur, keluarga kerajaan Inggris itu kompak memakai nuansa biru dalam busananya. (Steffi Loos/Pool via AP)

Liputan6.com, London - Sosok Meghan Markle tengah menjadi perbincangan dunia. Bagaimana tidak, ia berhasil mencuri hati Pangeran Harry, putra kedua mendiang Putri Diana dan Pangeran Charles.

Pangeran Harry dan Meghan Markle secara resmi diumumkan akan menikah pada Musim Gugur 2018. Untuk pertama kalinya, pasangan ini tampil bersama di muka publik pada 27 November, tepatnya di Istana Kensington. Mereka berpose untuk awak media.

Kisah Meghan kembali membangkitkan "cerita lama" tentang hasrat hampir setiap anak perempuan untuk menjadi putri. Mereka berharap suatu hari bisa memakai tiara dan mengenakan busana desainer yang dibuat khusus untuk mereka.

Impian menjadi putri muncul karena banyak hal. Beberapa membayangkan tinggal di istana, berjodoh dengan pangeran tampan, memiliki akses ke banyak fasilitas dan tak sedikit yang mendambakan mendapat perhatian dan pengawalan ekstra. Intinya, di benak mayoritas orang menjadi keluarga kerajaan berarti memiliki banyak hak istimewa!

Namun yang tidak diketahui banyak orang, di balik semua keistimewaan yang didapat seorang putri, ada deretan protokol yang harus dipatuhi.

Seperti dikutip dari therichest.com pada Kamis (30/11/2017), berikut beberapa dari banyak aturan yang menjadi "pagar pembatas" bagi wanita anggota keluarga Kerajaan Inggris, termasuk Meghan:

1. Harus Tampil Tanpa Cela

Pada 29 April 2011, Kate Middleton tidak hanya menikahi Pangeran William. Namun ia juga menikah dengan "pengawasan publik" yang berarti segala tindak tanduk dan benda yang melekat di dirinya menjadi perhatian dunia.

Sedikit saja kesalahan akan menghiasi pemberitaan berbagai media massa dunia. Dalam hal ini, kecerobohan adalah sesuatu yang tidak bisa ditoleransi bahkan ada idiom yang menyebutkan "jika ia bersin sekalipun, dunia akan tahu." Sejauh ini, Kate dinilai belum menimbulkan kontroversi.

2. 'Tidak Boleh' Terlibat Pemilihan Apapun

Pada dasarnya, keluarga kerajaan memiliki hak untuk memberikan suara. Namun ada aturan abadi yang melarang mereka untuk menahan diri melakukannya. Ini didasari pada anggapan bahwa kerajaan merupakan perwakilan dari semua orang baik minoritas maupun mayoritas.

Anggota keluarga kerajaan merupakan perwakilan seluruh negeri. Memilih berarti menentukan, berdiri di sisi pandangan tertentu dan itu dianggap tidak konstitusional.

Bukan hanya "tidak boleh" memilih, anggota keluarga kerajaan juga tidak bisa mencalonkan diri dan tidak diizinkan memegang jabatan politik.


Lupakan Soal Karier!

Ibu Meghan Markle merupakan keturunan Afrika-Amerika, sementara sang ayah Belanda-Irlanda. Hal itu membuat wajah wanita 36 tahun tersebut terlihat eksotis. (AFP PHOTO / Daniel LEAL-OLIVAS)

3. 'Putri Tak Diizinkan Bekerja'

Kate memiliki gelar dalam bidang sejarah seni, namun fakta itu tidak lantas membuat dapat menjadi pemandu di museum atau profesi lain yang berkaitan dengan pengetahuan yang didapatnya.

Itu semua karena ia seorang putri dan seorang putri tidak bekerja dan harus melupakan impian untuk membangun karier karena tugasnya sebagai anggota keluarga kerajaan berlaku sepanjang waktu!

Waktu seorang putri lazimnya tercurah pada kegiatan amal. Meghan sendiri yang berlatar belakang aktris telah menyatakan akan "pensiun" dari dunia akting dan fokus menggeluti isu kemanusiaan.

4. Makan Malam Tak Biasa

Kehidupan istana tak semudah yang dibayangkan banyak orang. Ada aturan dalam setiap gerak, termasuk makan malam.

Pertama, setiap orang harus berhenti makan ketika Ratu Elizabeth selesai makan. Sekalipun belum selesai atau masih lapar, tetap saja harus berhenti.

Sarannya, mengingat ratu adalah orang yang akan selalu mendapat pelayanan pertama maka ada baiknya menyantap makanan dengan cepat sebelum terjadi pergantian menu. Gerak tamu lainnya akan mengikuti gerak ratu, jika yang mulia berdiri maka tamu juga akan berdiri.


Topi hingga Soal Duduk pun Diatur...

Kate Middleton berbincang dengan para tamu saat menghadiri acara 'Queen's Birthday Garten Party' di kediaman duta besar Inggris di Berlin, Rabu (19/7). Dalam acara itu, Kate Middleton tampil anggun dalam balutan gaun merah (Matthias Nareyek/Pool via AP)

5. Wajib Kenakan Topi atau Tiara dalam Acara Resmi

Putri harus selalu tampil cantik dan rapi. Soal pakaian, mereka harus selalu sederhana dan sesuai dengan acara yang dihadiri. Untuk pesta kerajaan, gaun yang indah adalah kewajiban!

Namun putri tak harus selalu kenakan gaun. Pada hari-hari santai, mereka diizinkan memakai busana kasual. Kate Middleton beberapa kali tertangkap kamera tengah mengenakan kardigan atau jeans.

Selain itu, seorang putri juga harus memakai topi dalam setiap acara-acara resmi yang berlangsung di siang hari. Jika acaranya diadakan di atas pukul 18.00 maka topi akan digantikan tiara.

6. Aturan Minum Teh yang Rumit

Jika Kate minum teh, maka ia harus memegang gagang cangkir dengan ibu jari dan jari telunjuk. Sementara itu, jari tengahnya menahan bagian bawah gagang cangkir. Posisinya harus selalu seperti ini.

Demi menghindari noda lipstick di cangkir, Kate harus menyeruput teh dari sisi yang sama.

Untuk pemakaian serbet yang tepat, Kate harus meletakkanya sendiri di pangkuannya setelah tuan rumah atau penyelenggara acara melakukan hal serupa. Dan saat menyeka tangan atau mulutnya dengan serbet, ia harus menyeka di dalam lipatan serbet agar remah-remah makanan tidak jatuh ke pakaiannya.

7. Soal Duduk pun Diatur

Perempuan anggota keluarga Kerajaan Inggris harus duduk tegak dengan posisi punggung lurus. Bagaimanapun, mereka diizinkan mengenakan dress atau rok di atas lutut dan pada saat bersamaan cara duduk mereka harus sempurna agar tidak "memicu kontroversi".

Singkat kata, Kate tidak bisa menyilangkan kakinya. Ia harus tetap menjaga pergelangan kaki dan lututnya bersisian.

Dalam sejumlah foto, Kate dinilai mengikuti aturan "Dutchess Slant" atau gaya duduk dengan memiringkan lutut ke satu sisi dan menjaga pergelangan kaki dan lututnya tetap serasi, sementara tangannya saling menggenggam di pangkuannya. Ini identik dengan pose duduk Kate selama ini dan membantu membuat kakinya terlihat lebih jenjang.


Putri Tak Boleh Disentuh

8. Clutch Punya Makna

Kate kerap tampil dengan menggenggam clutch kecil ketimbang tas tangan berukuran besar. Menurut tradisi, ada dua cara memegang clutch, yaitu menggenggamnya dengan satu tangan hingga tangannya yang lain bebas atau menggenggamnya dengan dua tangan sekaligus.

Jika yang terjadi adalah situasi nomor dua maka dapat dimaknai bahwa Kate tidak akan bersalaman.

Tas ratu juga mengirimkan sinyal halus. Jika ia memindahkan tasnya dari lengan kiri ke kanan, artinya ia ingin menyelesaikan percakapan.

Mertua Kate, Putri Diana juga kerap tampil dengan clutch. Ia kerap menggunakannya untuk menutup belahan dadanya saat ia menggunakan gaun berpotongan dada rendah.

9. Dilarang Menyentuh Putri!

Ketika pebasket Lebron James bertemu dengan Pangeran William dan Kate, ia menyandarkan tangannya di bahu Kate seolah mereka adalah teman baik. Tindakannya seketika menjadi perbincangan mengingat seorang putri tidak boleh disentuh!

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama, sempat menjadi sorotan setelah pada 2009 ia merangkul bahu Ratu Elizabeth. Kejadian serupa juga menimpa Gubernur Jenderal Kanada David Johnston (76).

Niat Johnston untuk membantu Ratu Elizabeth menuruni anak tangga memicu kehebohan. Pasalnya, Johnston menyentuh siku sang ratu yang mana tindakan tersebut bertentangan dengan protokol kerajaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya