Jangan Lamar Kekasih dengan Cincin Berlian, Ini Alasannya 

Tak disarankan untuk melamar kekasih dengan cincin berlian. Mengapa? Berikut pemaparannya:

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 01 Des 2017, 06:48 WIB
Cincin kawin berlian

Liputan6.com, London - Pangeran Harry memasangkan cincin pertunangan bermata berlian saat melamar kekasihnya Meghan Markle.

Cincin itu dirancang sendiri oleh putra kedua Pangeran Charles itu. Ada tiga berlian yang dipasang di sana, dua di antaranya berasal dari koleksi Putri Diana, ibunya yang telah lama berpulang. 

Tak hanya Pangeran Harry, ada banyak pasangan lain yang menjadikan berlian sebagai simbol ikatan kasih. Mereka berharap, cinta mereka sekuat berlian. 

Berlian terbentuk di kedalaman 150 kilometer di bawah permukaan Bumi, dengan tekanan sekitar 5 giga pascal dalam temperatur sekitar 1.200 derajat Celcius. Kondisi ekstrem itu membuatnya menjadi benda yang superkeras.

Bahkan diamond -- Bahasa Inggris berlian -- berasal dari Bahasa Yunani adamas yang berarti "tak bisa dihancurkan".

Pemakaian cincin berlian saat melamar kekasih sudah lama dipraktikkan. Meski, berlian adalah barang mahal. Harga sebutir berlian paling murah setara dengan tiga bulan gaji rata-rata orang Inggris. 

Gagasan yang seakan mengharuskan pria untuk menghabiskan banyak  uang demi bisa melamar sang kekasih dengan cincin bermata berlian, bisa ditelusuri sejak tahun 1938-an.

Adalah DeBeers, toko perhiasan berlian yang memulai ide itu. Demikian seperti dikutip dari situs Indy100 pada Jumat (1/12/2017).

Iklan penjualan itu sejatinya menargetkan para pria. DeeBeers ingin menciptakan sensasi kemewahan dan tradisi seputar berlian.

Berlian sejatinya bukan barang langka. Memang pada tahun 1870-an berlian cukup sulit didapat. Kebanyakan hanya dipakai oleh kaum ningrat.

Namun, semenjak ditemukan cadangannya dalam jumlah luar biasa di Kimberly, Afrika Selatan, berlian muai membanjiri pasar, harga batu mulia itu pun jatuh.

Meski demikian, DeBeers ingin mempertahankan citra berlian sebagai simbol cinta sekaligus gengsi.

Jadi, DeBeers mulai memasarkannya sebagai simbol status, atas saran Gerold Lauck dari agensi periklanan N.W.Ayer.

"Hadiah berlian secara substansial dapat dijadikan simbol kesuksesan pribadi -- sebuah ekspresi pencapaian dan status sosial serta ekonomi," tulis agensi itu.

Dengan demikian, terbentuk konvensi atau kesepakatan bahwa seorang pria yang membelikan istrinya cincin berlian adalah bukti cinta besar.

Dewasa ini, makin banyak wanita menerima cincin berlian saat mereka bertunangan. Hal itu membuat pasar tetap yakin.

Namun, belakangan justru muncul sejumlah saran, untuk tidak melamar kekasih dengan cincin berlian. Apa alasannya?

Sebab, berlian dinilai sebagai investasi yang buruk. Berlian memiliki harga beli yang jauh lebih tinggi daripada nilai jualnya. Dengan kata lain, harganya cenderung jatuh. 

Jika Anda mencoba menjual berlian yang Anda miliki ke toko perhiasan, kemungkinan mereka akan menawarkan sepertiga dari harga belinya. 

Lantas, mengapa berlian harganya selangit? Hal itu didorong fakta bahwa hanya ada beberapa perusahaan memegang dominasi di pasar berlian selama beberapa dekade.


Berlian Seukuran Bumi

Berlian sejatinya melimpah, apalagi di angkasa luar. Para ilmuwan pernah menemukan bintang mati yang menjelma menjadi berlian seukuran Bumi.

Bintang mati tersebut berubah menjadi katai putih (white dwarf) terdingin yang pernah terdeteksi.

'Jasad' bintang redup tersebut begitu dingin, yang membuat seluruh karbon terkristalisasi. Atau secara efektif membentuk sebuah berlian seukuran Bumi. "Itu adalah objek yang luar biasa," kata pemimpin studi David Kaplan, dosen University of Wisconsin-Milwaukee dalam pernyataan yang dikeluarkan National Radio Astronomy Observatory (NRAO), seperti dimuat situs sains SPACE.com.

Tak hanya itu, hujan berlian juga pernah melanda Planet Saturnys dan Yupiter.

Data atmosfer dari dua planet gas raksasa itu mengindikasikan bahwa ia memiliki karbon melimpah. Badai petir mengubah metana menjadi jelaga (karbon) yang mengeras menjadi potongan grafit dan kemudian berlian. Namun, hujan batu berlian itu akhirnya mencair dalam inti panas planet.

"Berlian terbesar berdiameter sekitar 1 centimeter. Cukup besar untuk dijadikan mata cincin, meski dalam kondisi belum diasah tentunya," kata Dr Kevin Baines dari University of Wisconsin-Madison dan Jet Propulsion Laboratory NASA, seperti dimuat BBC News.

Dia menambahkan, setelah diasah, berlian itu cukup besar dan menyilaukan seperti yang dipamerkan oleh bintang film lawas, Elizabeth Taylor.

"Intinya, ada sekitar 1.000 ton berlian diproduksi di Saturnus tiap tahunnya," tambah Kevin Baines. "Orang-orang bertanya, bagaimana kami yakin? Sebab kita belum bisa ke sana dan membuktikannya."

Dan jawab dia, "Itu semua bermuara pada kimia. Dan kami cukup yakin."

Bagaimana dengan di Bumi? Ada Popigai Astroblem, kawah besar belas tabrakan asteroid 35 juta tahun lalu di Siberia, Rusia -- yang menyimpan berlian triliunan karat yang bisa menyuplai pasar dunia selama 3.000 tahun!

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya