Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 terus sibuk dengan berbagai persiapan. Salah satunya adalah penyiaran pertandingan olahraga dan upacara pembukaan-penutupan pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu.
Meski menggiurkan sebagai ajang publikasi di mata Asia, Indonesia harus tetap patuh sesuai aturan penyiaran Asian Games 2018 yang telah ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA), yaitu dengan menyediakan Pusat Penyiaran Internasional (IBC) dan area siaran untuk para pemegang hak siar Asian Games.
Baca Juga
Advertisement
"Sistem siarannya berbeda dengan SEA Games karena kami terikat dengan kontrak tuan rumah oleh OCA. Standar siaran Asian Games sebagaimana Olimpiade," kata Direktur Penyiaran Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Linda Wahyudi di Jakarta, Kamis (30/11/2017), seperti dikutip dari Antara.
OCA menetapkan tiga aturan hak siaran pertandingan olahraga yang akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 itu. Pertama, siaran dengan frekuensi publik atau tersetrial. Kedua, siaran melalui layanan televisi kabel. Dan terakhir, siaran digital melalui jaringan Internet.
"Pemegang lisensi hak siar Asian Games itu OCA dan Dentsu dari Jepang. Dentsu menjual hak siar itu ke berbagai negara, termasuk Indonesia," papar Linda.
Di Indonesia, hak siar Asian Games telah dibeli oleh grup media Emtek yang membawahi stasiun televisi SCTV, Indosiar, O Channel, televisi berbayar Nexmedia, serta layanan video digital vidio.com.
"Grup Emtek punya hak siar atas siaran melalui terestrial, melalui satelit, dan melalui kanal digital di Indonesia. Tapi, mereka mengatakan akan membagi hak siar itu kepada sejumlah televisi nasional, kecuali siaran pertandingan sepak bola dan bulu tangkis," ucap Linda.
Kualitas Penyiaran
Inasgoc bertugas memastikan kelancaraan dan kualitas produksi siaran Asian Games sesuai dengan standar OCA. Pasalnya, yang membeli hak siar itu tidak hanya negara-negara Asia, tetapi juga sejumlah televisi di Amerika Latin, kecuali Brasil.
Inasgoc optimistis tentang kelayakan penyiaran Asian Games 2018 karena telah menggandeng perusahaan manajemen penyiaran asal Swiss, yaitu International Games and Broadcast Services (IGBS). Perusahaan ini telah berpengalaman dalam Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan.
"Kami menawarkan sistem penyiaran Asian Games kepada perusahaan-perusahaan di luar negeri yang memang memiliki sumber daya manusia dan perlatan yang mumpuni untuk pertandingan multi-cabang tingkat internasional," ucap Linda.
Advertisement
Siaran 38 Cabang Olahraga
Indonesia akan menyiarkan langsung 38 cabang olahraga dari 40 cabang olahraga dalam Asian Games 2018 menyusul kontrak tuan rumah dalam bidang penyiaran dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) itu. "Kami akan menggunakan total 427 kamera berdefinisi tinggi untuk menyiarkan secara langsung semua cabang olahraga kecuali cabang bridge dan squash," ujar Linda.
Meski tidak secara langsung, Inasgoc tetap akan merekam permainan cabang bridge dan squash guna kebutuhan pemberitaan olahraga. Selain itu, Indonesia juga sudah mendapatkan permintaan khusus dari Jepang terkait penyiaran baseball karena mereka telah mendatangkan 200 penonton pada cabang itu.
Inasgoc juga akan menyiarkan pertandingan sepak bola secara langsung di lima stadion yang tersebar di Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Bandung.