Yaman Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke Selatan Arab Saudi

Pemberontak Houthi mengklaim rudal balistik itu ditembakkan untuk menyasar target militer Arab Saudi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 01 Des 2017, 10:31 WIB
Ilustrasi Yaman Kembali Tembakkan Rudal Balistik ke selatan Arab Saudi (Al Arabiya)

Liputan6.com, Riyadh - Yaman kembali meluncurkan rudal balistik ke Arab Saudi. Kali ini, sasarannya adalah basis militer Saudi di selatan negara itu, pada Kamis, 30 November 2017.

Namun, militer Saudi berhasil mencegat rudal itu. Kantor Berita Saudi, mengutip Kolonel Turki al-Maliki, mengatakan, rudal menuju Kota Khamis Mushait di perbatasan barat daya Saudi.

Rudal itu hancur tanpa menimbulkan korban jiwa, kata juru bicara tersebut. Namun, tidak ada rincian tentang bagaimana misil tersebut dicegat.

Dikutip dari Al Arabiya pada Jumat (1/12/2017), ini adalah serangan misil kedua dalam November.

Pada 4 November 2017, sebuah misil berhasil dicegat kala menuju King khalid International Airport di Riyadh.

Liga Arab pada 19 November menyebutkan, sejak awal konflik di Yaman, 78 rudal balistik telah ditembakkan Yaman ke arah Arab Saudi.

"Kami mengonfirmasi keberhasilan percobaan rudal balistik kami, yang mencapai target militernya di Arab Saudi," ujar juru bicara pemberontak Houthi di saluran televisi Al-Masira.

Sebelumnya, kepala milisi Abdulmalik al-Houthi memperingatkan agar menentang "memperpanjang blokade" yang diberlakukan di Yaman menyusul serangan rudal Houthi 4 November yang dicegat di dekat bandara internasional Riyadh.

Arab Saudi dan sekutunya, yang menerima bantuan logistik dan intelijen dari Amerika Serikat, menuduh Houthi dibantu Iran.

Koalisi tersebut telah meluncurkan ribuan serangan udara terhadap Houthi yang masih menguasai banyak pusat populasi utama Yaman termasuk ibu kota Sana'a dan pelabuhan strategis dan Kota Hodeidah.

Konflik Yaman beserta Arab Saudi dan sekutunya tersebut telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan membunuh setidaknya 10.000 orang.

 


Koalisi Pimpinan Saudi Izinkan Bantuan Masuk ke Yaman

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman mengatakan akan membuka kembali bandara internasional utama negara itu dan sebuah pelabuhan penting di Laut Merah. Ini dilakukan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk.

Pembukaan kedua fasilitas dilakukan pada Kamis, 23 November waktu setempat. Bandara di ibu kota Sanaa akan dibuka kembali untuk pesawat PBB dan pelabuhan Hodeida akan dapat menerima bantuan kemanusiaan darurat. Demikian menurut pernyataan koalisi pimpinan Arab Saudi, seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Jumat, 24 November lalu. 

Pelabuhan Salef juga akan dibuka, kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, di New York mengutip informasi yang diperoleh pejabat kemanusiaan dan politik dari mitra mereka di Arab Saudi.

Koalisi pimpinan Arab Saudi mengumumkan penutupan perbatasan udara, darat, dan laut Yaman pada 6 November atau dua hari setelah misil balistik yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak, ditembak jatuh di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

PBB mengatakan, jutaan warga Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar untuk memompa air bersih.

Sekitar 7 juta orang dari 27 juta populasi Yaman bergantung sepenuhnya pada bantuan pangan. Sementara, 4 juta lainnya mengandalkan bantuan untuk air bersih.

Serangan udara dan pertempuran di darat telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan membuat 3 juta orang mengungsi sejak koalisi campur tangan dalam pertempuran antara tentara yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan pemberontak Houthi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya