Liputan6.com, Jakarta Masyarakat di Kecamatan Biduk Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kini bisa menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. Seiring pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah tersebut.
Area Manager Communication & Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero) Alicia Irzanova mengatakan, sebelumnya warga Biduk Biduk mendapatkan BBM dari pengecer yang membeli dari APMS terdekat yang berjarak 80 kilometer (Km). Ini menyebabkan harga eceran premium mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per liter.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan hadirnya SPBU nomor 65.773.003 di Kecamatan Biduk Biduk ini, masyarakat bisa mendapatkan produk Solar dengan harga Rp 5.150 per liter dan Premium Rp 6.450 per liter," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/12/2017).
Alicia menjelaskan, sama seperti titik lembaga penyalur lainnya dalam Program BBM Satu Harga, SPBU ini terletak di daerah yang sulit diakses. Untuk menyuplai SPBU tersebut, Pertamina mengirim BBM dari Jobber Berau yang berjarak 270 KM dengan waktu tempuh hingga 8 jam.
"Sebagian besar medan perjalanan masih berupa tanah membuat perjalanan sulit ditempuh oleh truk tangki Pertamina dan berpotensi terperosok terutama dalam kondisi hujan," ungkap dia.
Di wilayah Kalimantan, Pertamina sudah merealisasikan enam dari 15 titik target BBM Satu Harga yaitu Long Apari Kabupaten Mahakam, Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Krayan Kalimantan Utara, Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan.
Kemudian, juga ada SPBU Paloh di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dan SPBU Biduk Biduk di Kabupaten Berau Kalimantan Utara.
"Mendistribusikan BBM ke titik-titik tersebut bukan merupakan hal mudah. Jalan darat hampir dipastikan memiliki kondisi yang sulit diakses, moda transportasi yang digunakan juga sangat tergantung pada kondisi alam di titik tersebut," kata dia.
Sulitnya Distribusi BBM ke Daerah Terpencil
Menurut Alicia, untuk mendistribusikan BBM ke Long Apari, Kalimantan Timur, distribusi dari Samarinda harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih dari 10 jam.
Selain itu, BBM tersebut dipindahkan ke kapal motor tank ke Long Bagun dan untuk selanjutnya dipindahkan ke drum berkapasitas 200 liter menggunakan long boat, truk, dan terakhir menggunakan ketinting ke lembaga penyalur di Long Apari.
Di SPBU Kabupaten Seruyan, Kecamatan Danau Sembuluh, pasokan didapat Terminal BBM Sampit yang berjarak sekitar 200 KM dengan kondisi jalan 70 persen masih berupa tanah sehingga harus ditempuh oleh truk tangki selama 6 jam-7 jam.
"Pendistribusian BBM di Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat harus ditempuh dengan menaikkan mobil tangka ke kapal fery untuk meyeberangi sungai dan kemudian dilanjutkan dengan jalan tanah yang berlumpur," tutur dia.
BBM satu harga dicanangkan Pemerintah untuk mengupayakan pemerataan biaya di seluruh Indonesia dan sebagai salah satu implementasi Instruksi Presiden (Inpres) serta merealisasikan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016, perihal percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) & Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional sejak 1 Januari 2017.
Saat ini secara nasional Pertamina sudah merealisasikan 31 titik lembaga penyalur BBM di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia.
Advertisement