Liputan6.com, Jakarta - Panitia penyelenggara Indonesia Asian Para Games 2018 fokus membenahi perkampungan atlet. Hal itu disampaikan Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari dalam rapat di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
"Tantangan besar kita itu atlet village yang masih belum ramah difabel," kata Raja Sapta.
Selain Asian Games, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018. Perhelatan olahraga terbesar di Asia untuk kaum difabel ini bakal berlangsung pada 8 Oktober hingga 16 Oktober 2018.
Persiapan pun terus dilakukan Indonesia lewat INAPGOC (Indonesia Asian Paragames Olmypic Comittee). Selain persiapan venue pertandingan, INAPGOC juga terus membenahi perkampungan atlet yang nanti akan digunakan.
Raja Sapta menambahkan, salah satu fokus pembenahan adalah pada masalah aksesibilitas dalam perkampungan atlet di antarnya toilet dan lift yang akan digunakan. Menurutnya, toilet dan lift yang digunakan saat ini belum cukup memenuhi standar.
"Setelah disiasati bagaimana pun tidak bisa. Jadi, terpaksa kita bangun lift baru," ujar Raja Sapta.
Cari Alternatif
Renovasi tersebut pun membuat penyelenggaraan Pre Event Asian Para Games sedikit terganggu. Jika renovasi belum selesai, kata Raja Sapta, para atlet yang berpartisipasi di Pre Event akan ditempatkan di hotel.
Proses renvoasi, kata Raja, ada di bawah wewenang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Saat ini, bola renovasi itu ada di kementerian PUPR," ujar Raja Sapta.
Advertisement
Technical Meeting
Di sisi lain, Raja Sapta mengungkapkan, INAPGOC baru saja melakukan pertemuan teknis kedua dengan beberapa delegasi cabang olahraga. Dari pertemuan itu, INAPGOC mendapatkan beberapa masukan untuk perbaikan venue pertandingan.
"Kalau dari table tennis masih dicarikan (venue-nya, red). Karena, tempat yang saat ini ternyata lebih cocok untuk bola basket," kata Raja Sapta mengakhiri.