Dampak Abu Vulkanik Gunung Agung, Tumbuhan dan Hewan Mati

Menurut Gede, di sekitar Gunung Agung bau belerang cukup menyengat. Mereka yang menghirupnya terasa sakit kepala dan pusing-pusing.

oleh Dewi Divianta diperbarui 01 Des 2017, 18:21 WIB
Petani memanen padi di Desa Jungutan, Karangasem, Bali, Jumat (1/12). Erupsi Gunung Agung yang memuntahkan abu vulkanik menyebabkan tanaman padi milik warga rusak serta mengalami penurunan kualitas produksi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Bali - Abu Vulkanik Gunung Agung menyebabkan tumbuhan dan hewan di sekitar  mati. Informasi tersebut diperoleh dari Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) yang memantau lokasi bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose.

Ketua Pasebaya, I Gede Pawana menjelaskan, dia melihat tanaman seperti kopi, pohon cempaka, Boni, sengon, dan pohon yang lain daunnya mulai berguguran. Pohon-pohon itu rupanya terpapar abu vulkanik Gunung Agung yang mengandung zat belerang.

"Kita tadi melakukan pemantauan di Dusun Sogra menuju Pura Pasar Agung. Semua pohon daunnya gugur dan rumput juga mulai mengering," katanya di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Jumat (1/12/2017).

Selain pepohonan yang mulai berguguran, Pawana mengaku melihat beberapa hewan kelaparan dan mati di lokasi yang hanya berjarak lima kilometer dari puncak Gunung Agung.

Dugaannya, hewan-hewan itu meregang nyawa karena lama tidak mendapatkan makanan atau menghirup udara yang sudah bercampur belerang yang keluar dari Gunung Agung.

"Ada kera-kera yang kelaparan. Saya juga melihat beberapa anjing mati. Mungkin mereka keracunan belerang," ungkap Pawana.

 


Bau Belerang

Menurut Gede, di sekitar lokasi, bau belerang cukup menyengat. Mereka yang menghirupnya terasa sakit kepala dan pusing-pusing.

Ditambah lagi kondisi jalan menuju Pura Pasar Agung menjadi medan berat karena banyak sampah dan lumpur bertumpuk.

"Jalanan licin. Sangat berbahaya dilalui kendaraan," ujar Pawana.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya