Liputan6.com, Bali - Setelah dua kali diguncang tremor overscale, aktivitas Gunung Agung kini mulai tenang. Sejak Kamis 30 November 2017 hingga Jumat 1 Desember 2017, Gunung Agung hanya mengeluarkan asap putih setinggi 1.500-2.000 meter di atas puncak.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, dari pemantauan PVMBG Gunung Agung teramati mengeluarkan kepulan asap putih.
Advertisement
Kondisi ini tidak seperti beberapa hari lalu saat gunung tertinggi di Bali itu selalu memuntahkan abu vulkanik pekat.
"Dua hari ini dia (Gunung Agung) secara visual terlihat tenang," kata Devy di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (1/12/2017).
Meskipun terlihat tenang, Devy menjelaskan, aktivitas di dalam kawah gunung terus terjadi. Hal itu terekam alat PVMBG yang merekam guncangan tremor yang terus terjadi.
"Masih adanya pergerakan magma mendesak ke atas dari dalam tubuh Gunung Agung. Walaupun tidak bisa teramati dari sini, efusi atau pertumbuhan kava ke permukaan kawah masih terus berlangsung," ujar Devy.
Terus Waspada
Devy mengimbau masyarakat agar terus waspada meskipun terlihat tenang agar tidak mendekat Gunung Agung.
"Masyarakat tidak melakukan aktivitas di zona bahaya yang telah ditentukan. Radius 8 kilometer dengan perluasan sektoral 10 kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement
