Liputan6.com, Jakarta Tren modifikasi motor jadul atau retro semakin mewabah di Tanah Air. Hal tersebut, dimanfaatkan dengan baik oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), dengan meluncurkan motor retro terbarunya, W175.
Kehadiran motor bergaya retro tentu menambah pilihan bagi pecinta roda dua. Sebelumnya, pecinta motor tangki dengan model street fighter seperti Yamaha Vixion atau trail seperti Honda CRF 150L. Tentu semua desain memiliki fungsi dan estetikanya masing-masing.
Advertisement
Namun, dari hati kecil Anda, pasti mempunyai motor favorit yang senantiasa menemani keseharian Anda untuk commuting atau sekadar mejeng bersama sesama rekan bikers. Polling otomotif kali ini akan memberikan Anda 3 pilihan motor dengan aliran yang berbeda. Jangan lupa untuk tinggalkan alasan Anda memilih motor tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ternyata, Konsumen Peduli dengan Fitur Keselamatan Airbag
Baru-baru ini fitur keselamatan airbag menjadi sorotan. Itu karena tidak mengembangnya airbag Toyota Fortuner yang ditumpangi tersangka kasus e-KTP Setya Novanto saat kecelakaan di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Terlepas dari itu, airbag sendiri mulai banyak diterapkan pabrikan otomotif yang meniagakan produknya di Indonesia. Bahkan sekelas low cost green car (LCGC) saja sudah menggunakan airbag.
Baca Juga
Melalui polling mingguan Liputan6.com, pembaca menyampaikan isi hatinya mengenai penting atau tidaknya fitur airbag pada sebuah mobil. Lebih dari 100 pembaca menyampaikan pendapatnya, 84% menyatakan airbag sangat penting, sisanya mengatakan fitur airbag tidaklah penting.
Airbag sendiri memiliki peran penting saat terjadi kecelakaan. Fitur ini untuk meminimalisasi cedera yang dialami penumpang.
Dalam situs resmi Nissan Indonesia disebutkan, "sistem airbag bekerja adalah ketika terjadi tabrakan keras terdeteksi, sensor mobil langsung mengirimkan sinyal supaya airbag mengembang. Airbag akan mengembang melindungi daerah vital seperti kepala, leher, dan dada," tulis Nissan
Disebutkan, tanpa airbag sebagai bantalan, tubuh yang hanya ditahan oleh seatbelt berpotensi mengakibatkan cedera pada leher dan dada.
Advertisement