Liputan6.com, Sabang Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyebutkan bahwa Sail Sabang 2017 akan melahirkan dampak hebat bagi dunia pariwisata Aceh. Gaungnya bakal mendunia dan mendorong Sabang semakin kuat, maju, dan bermanfaat untuk masyarakat.
"Pertama adalah lahirnya jalur regatta yachting Golden Triangle SaPhuLa. Ini singkatan dari Sabang, Phuket, dan Langkawi. Jalur ini akan mendunia karena tiga negara, tiga destinasi, dalam satu paket visit yang ada di jalur perahu pesiarnya. Ini yang akan lahir dan bertumbuh pasca Sabang Sail 2017," ujarnya, dalam kunjungannya jelang acara puncak Sail Sabang 2017 di Terminal CT-3, Sabang, Aceh, Kamis (30/11/2017).
Advertisement
Arief mengatakan, jalur tersebut juga biasa disebut dengan diamond triangle —ada pula yang menyebut golden triangle. Para yahcter dunia atau kapal pesiar akan kumpul di jalur itu.
Selain itu, jalur ini juga akan melahirkan perhelatan Regatta yang event-nya akan digelar pada April sampai Mei 2018. Menurutnya, imbasnya akan mengangkat semua destinasi di Sabang, terutama destinasi bahari.
Arief pun meminta media memantau pembangunan Yatcher Club yang rencananya akan dibangun di Sabang dalam waktu dekat ini.
"Dan wisata Bahari di Sabang akan menjadi andalan di Indonesia. Regatta itu balapan kapal pesiar yang jumlahnya sangat banyak dan didominasi wisatawan mancanegara. Setelah lahir di Sabang, maka akan menjadi andalan masyarakat dan atraksi wisata yang besar di Sabang. Orang akan banyak datang dan orang banyak datang itu menyejahterakan," ucap pria asli Banyuwangi itu.
Hal kedua yang diharapkan lahir dari Sail Sabang 2017 adalah kompetisi freediving kelas dunia. Kompetisi ini debutnya sudah digelar di Sabang dan telah masuk menjadi rangkaian acara Sail Sabang 2017 sejak satu bulan yang lalu.
"Sabang punya bahari yang indah, terutama sangat cocok untuk freediving. Kompetisi dunia harus dan akan dilaksanakan di Sabang, dan kita harapkan, bukan hanya saat kompetisi saja mereka datang, namun persiapannya para freediver dunia akan tiba di Sabang berbulan-bulan lamanya. Ini akan menguntungkan masyarakat, karena divers punya long stay yang panjang," kata Arief.
Ia juga akan mendorong pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan diving training centre di Sabang. Selain itu, pihaknya juga akan mempersiapkan sumber daya manusia yang punya keahlian freediving di Sabang.
"Dan tentunya yang lebih diutamakan adalah putra-putri Sabang, masyarakat asli Aceh yang nanti tentunya juga akan menyejahterakan. Saya yakin, yang alamiah akan segera tumbuh di Sabang dengan cepat, terutama divers yang kuat menyelam lama. Anak-anak muda Sabang akan lahir dengan sendirinya," ujar Arief.
Hal ketiga yang diharapkan lahir di Sail Sabang 2017 adalah di bidang kemaritiman, terutama perikanan. Arief mengatakan, 80 persen ikan di dunia dihasilkan dari budi daya dan 20 persen dari ikan tangkap atau ikan yang dipancing oleh manusia.
"Nah, dari pihak terkait rencananya akan membuat keramba ikan di laut. Ini akan dibuat di Sabang sekitar 30 meter dari CT-3 ini dengan tekhnologi yang sangat mutakhir. Tiga ending itu yang nantinya juga akan bisa menyejahterakan Aceh dan khususnya kota Sabang ini," ucapnya.
(*)