Melchias Mekeng: 3 DPD Tingkat I Belum Setuju Munaslub Golkar

Tuntutan segera menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dari kader Partai Golkar semakin kencang.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Des 2017, 14:44 WIB
Sejumlah pekerja akan memasang bendera Partai Golkar. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Tuntutan segera menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dari kader Partai Golkar semakin kencang. Sebanyak 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I (provinsi) sudah setuju dengan pelaksanaan munaslub.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Bidang Pengawasan Pembangunan Melchias Markus Mekeng mengemukakan tinggal tiga ketua DPD I yang belum setuju munaslub.

"Tiga yang belum, NTT, Papua, dan Papua Barat. Kita mengharapkan agar segera bergabung," ujar Mekeng dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).

Menurut dia, 31 DPD tingkat I Golkar yang mendukung munaslub telah menandatangani surat pernyataan agar segera dilakukan munaslub. Mekeng menegaskan, semua itu dilakukan atas kemauan sendiri. Mereka melihat Partai Golkar yang sedang merosot‎.

"Semua sudah dilakukan sesuai aturan partai. Ketentuan munaslub kan dua pertiga dari jumlah DPD I. Ini sudah melebih, jadi tidak ada alasan lagi menunda-nunda," tutur Ketua Komisi XI DPR itu.‎

Terkait siapa calon terkuat menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menurut Mekeng, semua menginginkan Menteri Perindustrian yang juga kader senior Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) untuk memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut.

Mereka menilai Airlangga memiliki kemampuan dan integritas yang baik serta bersih dari berbagai kasus korupsi.

"Figur Airlangga dianggap layak memimpin Golkar. Itu penilaian DPD, ya," ucap Mekeng.


Harus Diselamatkan

Mekeng menilai, kondisi Partai Golkar sekarang ini harus diselamatkan. Pasalnya, pada 2018 mendatang akan ada 171 daerah yang menyelenggarakan pilkada, lalu tahapan pendaftaran calon legislatif atau caleg juga sudah dimulai awal 2018.

"Di sisi lain, hasil survei soal elektabilitas partai menunjukkan Golkar berada di bawah 10 persen. Padahal, Golkar pernah menjadi pemenang pemilu sejak Reformasi 1998," tutur Mekeng.

Bahkan, lanjut dia, selama Orde Baru berkuasa 31 tahun, Partai Golkar selalu menjadi pemenang pemilu.

"Golkar ini partai besar. Tidak bisa terus hancur seperti sekarang. Munaslub adalah pilihan untuk memperbaiki apa yang terjadi sekarang," terang Mekeng.

Dia berharap, munaslub bisa digelar antara 15-17 Desember 2017. Untuk lokasinya, kata dia, bisa Jakarta, Bandung, atau Yogyakarta. ‎

"Tiga tempat ini (Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta) siap melakukan event sebesar munaslub, kapan pun dilakukan," tegas Mekeng.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya