Ketahuan Racik Racun Mematikan, Nenek 70 Tahun Diringkus FBI

Nenek yang diketahui bernama Betty Miller tersebut tinggal di rumah panti jompo Wake Robin di wilayah Shelburne, Vermont, AS.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Des 2017, 08:24 WIB
Ilustrasi Racun

Liputan6.com, Shelburne - Seorang wanita tua berusia 70 tahun yang tinggal di sebuah panti jompo di negara bagian Vermont, Amerika Serikat ternyata menghabiskan waktunya untuk hal yang sangat berbahaya.

Nenek tersebut dilaporkan kedapatan tengah menguji coba racun racikannya sendiri yang dibuat dari tanaman biji jarak.

Dilansir dari laman The Sun Daily, Minggu (3/12/2017), beruntung tak ada korban jiwa dari kasus uji coba racun tersebut.

Nenek yang diketahui bernama Betty Miller tersebut tinggal di rumah panti jompo Wake Robin di wilayah Shelburne, Vermont, AS.

Ternyata, aktivitas racik-meracik racun ini diketahui oleh FBI. Dalam penyelidikannya, badan intelijen AS tersebut berhasil menemukan sebotol risin di kediamannya.

Risin adalah protein yang termasuk dalam kelas albumin, ditemukan dalam biji jarak, bersifat racun sehingga biji jarak tidak dapat dimakan dan menyebabkan aglutinasi zarah darah merah.

Dalam pengujian yang juga dilakukan oleh tim FBI, temuan itu dinyatakan berisi zat mematikan.

"Nenek Miller mengatakan bahwa ia memiliki ketertarikan pada racun yang berbasis pada tumbuhan. Ia juga telah melakukan riset internet tentang bagaimana cara membuatnya," ujar pihak FBI.

"Wanita tua itu memproduksi racun di dapur panti jompo dan sudah berencana untuk menyampurkan racunnya dalam racikan makanan penghuni panti yang lain," tambahnya.

Sementara itu, pihak FBI sudah dapat memastikan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh racun dan zat berbahaya itu telah dinetralkan.

Rencananya, nenek Miller akan dikenakan pasal pidana tentang pelanggaran yang telah ia perbuat.

 


Apel Mengandung Racun Sianida

Selain biji jarak, ada pula beberapa buah yang diketahui mengandung racun. Beberapa waktu lalu, di Tanah Air sempat dihebohkan dengan racun sianida yang membunuh wanita berusia 27 tahun bernama Wayan Mirna Salihin.

Senyawa kimia berbahaya itu ternyata juga terkandung dalam buah-buahan yang kita makan sehari-hari. Secara Alami. Meski demikian, kandungannya tak berada pada keseluruhan buah tersebut. Racun itu hanya terdapat di dalam biji.

Memang terkesan mengerikan, namun bukan berarti manusia langsung berhadapan dengan kematian setelah memakan buah-buahan mengandung sianida.

Sebut saja apel. Tak bisa dipungkiri bahwa biji buah apel mengandung amygdalin yang ketika kita gigit akan mengeluarkan senyawa kimia sianida. Menurut Live Science, jika terpaksa, alangkah baiknya apabila seseorang langsung menelan biji tersebut dibanding memprosesnya terlebih dahulu di dalam mulut.

Sebab jika biji tersebut digigit, besar kemungkinan kandungan sianida di dalamnya akan keluar melalui celah yang telah terkelupas.

Dalam penelitian terbaru, pada 1 gram biji apel mengandung sianida sekitar 3 miligram. Dengan kata lain, 1 bijinya memiliki kadar zat mematikan itu hampir 0,7 gram.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya